Dow Jones melonjak 11,37%, rekor kinerja satu hari terkuat sejak 1933



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street sumringah karena Dow Jones mencetak kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 1933 pada penutupan perdagangan Selasa (24/3). Di mana, Dow Jones Industrial Average melonjak 11,37% menjadi berakhir pada 20.704,91 poin, sementara S&P 500 melejit 9,38% menjadi 2.447,33. Nasdaq Composite menguat 8,12% menjadi 7.417,86.

Sentimen positif bagi bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut datang setelah anggota parlemen AS mengatakan mereka dekat dengan kesepakatan untuk paket penyelamatan ekonomi dalam menanggapi wabah virus corona, hal ini menyuntikkan optimisme menyusul aksi jual terbesar sejak krisis keuangan.

Ketiga indeks saham utama AS rebound kuat dari aksi jual brutal pada hari sebelumnya, ketika wabah virus corona memaksa seluruh negara untuk melakukan lockdown.


Anggota senior dari partai Demokrat dan Republikan mengatakan, mereka hampir mencapai kesepakatan menggelontorkan stimulus sebesar US$ 2 triliun, yang bertujuan untuk memberikan bantuan keuangan kepada warga negara AS yang kehilangan pekerjaan dan bantuan untuk industri yang terpapar dampak dari virus corona.

Baca Juga: Wall Street melompat lebih dari 5% mendekati kesepakatan stimulus US$ 2 triliun

Legislasi yang diharapkan menambah tindakan agresif yang diumumkan oleh Federal Reserve dalam beberapa hari terakhir, termasuk pembelian obligasi korporasi dan mengumumkan bahwa bank sentral AS akan memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan.

King Lip, kepala strategi investasi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco mengatakan, ekspektasi pada tagihan stimulus mendorong optimisme di Wall Street, tetapi mengatakan perusahaannya masih menunggu untuk membeli kembali ke pasar.

"Dengan semua stimulus ini, kami hanya perlu katalis untuk memicu api," kata Lip. "Percikan itu akan menjadi puncak kasus, dan ketika itu mulai turun, saya pikir saat itulah semuanya menyala."

Investor juga senang setelah Presiden Donald Trump mengatakan, pada Senin (23/3) bahwa ia sedang mempertimbangkan bagaimana memulai kembali bagian dari kehidupan bisnis ketika shutdown 15 hari berakhir minggu depan, bahkan ketika virus yang sangat menular menyebar dengan cepat dan rumah sakit yang tidak diperlengkapi dengan baik menghadapi gelombang kasus mematikan. 

Editor: Anna Suci Perwitasari