DPR AS umumkan penyelidikan pemakzulan Donald Trump atas kontroversi Ukraina



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dewan Perwakilan Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan penyelidikan resmi pemakzulan Presiden AS Donald Trump lantaran mencari bantuan asing untuk menghancurkan lawan politiknya. 

Mengutip Reuters,, Ketua DPR Nany Pelosi mengumumkan penyelidikan pada Selas (24/9) setelah pertemuan tertutup dengan anggota parlemen Demokrat mengatakan tindakan Trump tampaknya telah merusak keamanan nasional dan melanggar konstitusi AS.

"Presiden harus bertanggungjawab. Tidak ada yang di atas hukum," kata Pelosi seperti dikutip Reuters.


Trump membalas dengan cepat di Twitter, menyebut "Perburuan sampah tukang sihir."

Sementara itu, Trump berjanji untuk merilis transkrip panggilan teleponnya dengan presiden Ukraina yang menjadi pusat kontroversi.

Baca Juga: Berefek buruk, Trump pertanyakan keputusan AS yang minta China menunda kunjungan

Trump pada Selasa (24/9) mengkonfirmasi telah menahan hampir US$ 400 juta bantuan AS untuk Ukraina tetapi membantah bahwa ia melakukannya sebagai pengaruh agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memulai penyelidikan atas Joe Biden, calon presiden dari Partai Demokrat AS.

Pelosi mengatakan, enam komite kongres yang saat ini menyelidiki Trump akan melanjutkan penyelidikan mereka sebagai bagian dari penyelidikan.

Biden pada Selasa meminta Trump untuk sepenuhnya mematuhi investigasi kongres dalam masalah ini, atau risikonya akan dimakzulkan.

"Jika ia terus menghalangi Kongres dan melanggar hukum, Donald Trump akan membuat Kongres tak ada pilihan selain memulai proses pemakzulan," kata Biden.

Trump yang telah menahan beberapa skandal sejak berkuasa pada Januari 2017 mengatakan transkrip panggilan telepon 25 Juli yang lengkap, sepenuhnya tidak diklasifikasi akan dirilis pada Rabu (25/9).

Kontroversi itu terungkap setelah seorang pengungkap fakta dari komunitas intelijen AS mengajukan pengaduan dengan pengawas internal tentang pembicaraan Trump dengan Zelenskiy.

Ketua Badan Komite Intelijen Adam Schiff mengatakan timnya sedang berkomunikasi dengan seorang pengacara yang mewakili pelapor dan orang itu akan bersaksi pada pekan ini.

Editor: Herlina Kartika Dewi