KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atawa free float. Melalui metode ini, harapannya perdagangan saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien. Sejauh ini, baru ada sembilan indeks yang sudah menggunakan metodologi free float. Sementara itu 29 indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar alias market capitalization weighting. Metode lama ini memperhitungkan seluruh saham tercatat sebagai pembobotan. Nah, per 1 Juli 2021 indeks SRI-KEHATI menjadi salah satu indeks yang akan melakukan penyesuaian tahap I untuk menggunakan metode free float. Dengan pembobotan baru ini, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tedepak. Sementara saham PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dan PT Timah Tbk (TINS) bergabung dalam indeks Sri Kehati.
Dua saham ini masuk indeks Sri-Kehati, seperti apa prospeknya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menyeragamkan metode penghitungan indeks saham berdasarkan jumlah saham publik yang beredar atawa free float. Melalui metode ini, harapannya perdagangan saham dapat berjalan dengan lebih wajar dan efisien. Sejauh ini, baru ada sembilan indeks yang sudah menggunakan metodologi free float. Sementara itu 29 indeks lainnya masih menggunakan metode rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar alias market capitalization weighting. Metode lama ini memperhitungkan seluruh saham tercatat sebagai pembobotan. Nah, per 1 Juli 2021 indeks SRI-KEHATI menjadi salah satu indeks yang akan melakukan penyesuaian tahap I untuk menggunakan metode free float. Dengan pembobotan baru ini, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tedepak. Sementara saham PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dan PT Timah Tbk (TINS) bergabung dalam indeks Sri Kehati.