Duh, ada 37 negara yang laporkan rekor baru peningkatan kasus corona



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Infeksi Covid-19 di berbagai negara di dunia kembali mengalami peningkatan. Harapan agar ekonomi dunia cepat pulih tampaknya bakal sulit terealisasi.

Hampir 40 negara melaporkan terjadi rekor peningkatan kasus positif terinfeksi virus tersebut dalam satu hari sepekan terakhir. Angkanya dua kali lipat dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: Mirip masa Perang Dingin, AS dan China berlomba kirim misi ke Planet Mars


Banyak negara yang sudah melakukan pelonggaran kebijakan lockdown mulai menghadapi gelombang kedua kasus Covid-19. Itu hanya berselang satu bulan lebih setelah melewati puncak pertama.

Korea Utara yang selama ini mengklaim bebas virus Covid-19 bahkan akhirnya mengambil kebijakan lockdown setelah ditemukan kasus pertama kasus positif pertama virus tersebut.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan lockdown di Kota Kaesong yang berada di dekat perbatasan dengan Korea Selatan karena virus diduga dibawa oleh pembelot yang melintasi perbatasan secara ilegal dari Korea Selatan.

Peningkatan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di negara-negara seperti Amerika Serikat, Brasil, dan India, yang telah mendominasi berita utama global sebagai negara dengan kasus terbesar. Australia, Jepang, Hong Kong, Bolivia, Sudan, Ethiopia, Bulgaria, Belgia, Uzbekistan, Israel dan banyak negara lain juga mengalami peningkatan.

Baca Juga: Jack Ma tersandung masalah hukum di India, ada apa?

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia tidak akan bisa kembali seperti normal lama karena pandemi ini telah mengubah bagaimana cara menjalani hidup. "Kami meminta semua orang dalam melakukan keputusan bepergian kemana dan dengan siapa sebagai keputusan hidup dan mati," katanya dikutip Reuters, Minggu (26/7).

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, jumlah negara yang melaporkan menghadapi peningkatan kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir terus bertambah. Tiga yang lalu lalu baru tujuh negara yang melaporkan kenaikan, namun dua minggu lalu bertambah menjadi 20 negara dan jadi 37 negara pada minggu lalu.

Editor: Tendi Mahadi