Efek bisnis baru Japfa Comfeed (JPFA) dinilai positif, ini saran Ciptadana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) membentuk usaha patungan alias joint venture dengan Hendrix Genetics Aquaculture BV (HGA). Perusahaan patungan adalah pusat pembiakan induk alias Broodstock Multipication Centre (BMC) di Indonesia . 

Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/10), perusahaan yang menjalin kerjasama dengan HGA adalah anak perusahaan JPFA bernama Suri Tani Pemuka (STP). Anak usaha JPFA akan memiliki 49% kepemilikan dari perusahaan patungan dan sisanya dimiliki HGA. 

Baca Juga: Anak usaha Japfa (JPFA) menyetor Rp 9,8 miliar pada perusahaan patungan indukan udang


Total penyertaan modal awal JPFA Rp 20 miliar, sedangkan Rp 9,8 miliar dari STP dan Rp 10,2 miliar dari HGA. STP berkomitmen membangun pembenihan, pembesaran ikan dan pengolahan produk ikan dan udang dengan investasi tersebut. Total investasi senilai Rp 33,5 miliar dan akan disewakan selama 10 tahun pertama oleh perusahaan JV. 

STP juga memberikan opsi bagi perusahaan JV untuk mengakuisisi pembiakan induk alias BMC pada harga pasar. HGA merupakan pemasok induk udang terbesar ke Indonesia. 

Oleh karena itu, Analis Ciptadana Sekuritas, Fahressi Fahalmesta dalam riset 12 Oktober 2020 percaya bahwa pengalaman dan pemasok genetika terkemuka seperti HGA akan membawa manfaat bagi STP. Ia dalam riset menjelaskan jika sejak tahun 2017 Hendrix Genetics berbisnis pembudidayaan udang bekerjasama dengan Integrated Aquaculture International LLC (iAqua). 

Sebelumnya, Hendrix Genetika dikenal dengan teknologi genomik dan genomiknya yang canggih. Bagi JPFA bisa memangkasnya biaya logistik dan meningkatkan efisiensi. Sebab menurut Fahressi dalam riset Japfa mengimpor induk udang Hawaii.

Baca Juga: Anak usaha Japfa (JPFA) mendirikan perusahaan patungan pembiakan udang

Bagi Fahressi, kontribusi kerjasama ini memang tidak akan signifikan bagi divisi akuakultur. Namun ia yakin prospeknya cerah. 

Dilihat dari bauran segmental, divisi akuakultur memberikan kontribusi 8,6% dari total pendapatan JPFA pada tahun 2019. Sumbangan ini empat terbesar setelah divisi peternakan, pakan, dan DOC komersial.

Editor: Avanty Nurdiana