Efek samping vaksin Covid-19 merek Janssen dari Belanda, apa saja?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mengintensifkan program vaksinasi nasional agar segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Pada 11 September 2021 lalu, untuk pertama kalinya Indonesia kedatangan vaksin Covid-19 merek Johnson & Johnson. Informasi saja, vaksin ini dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies, bagian dari Johnson & Johnson. 

Janssen COVID-19 Vaccine adalah vaksin yang dikembangkan menggunakan vector Adenovirus (Ad26). Vaksin ini diproduksi di beberapa fasilitas produksi, antara lain di Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA. 


Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin.

Baca Juga: Waspadai kerusakan organ setelah sembuh dari Covid-19

Agar mengenal lebih baik mengenai vaksin Covid-19 Janssen, yuk cek 5 faktanya seperti yang dikutip dari covid19.go.id dan indonesiabaik.id:

  1. Vaksin Janssen telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan POM RI pada 7 September lalu 
  2. Vaksin Janssen merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral berjumlah 500 ribu dosis 
  3. Berbeda dengan vaksin COVID-19 yang didistribusikan selama ini di Indonesia, vaksin Johnson & Johnson hanya membutuhkan 1 dosis (0,5ml) suntikan intramuskular
  4. Hanya  akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas
  5. Di tahap awal ini vaksin Janssen akan didistribusikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya.
Baca Juga: Terbaru vaksin Janssen, ini 6 jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie