KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Ibu kota Lebanon, Beirut, telah berubah menjadi kota yang kehidupannya sangat kontras. Mobil-mobil mahal tampak terparkir di depan restoran dan bar populer. Sementara, di sisi lain, orang-orang dari segala usia mengobrak-abrik tempat sampah untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. “Selain itu, semakin banyak orang yang mengemis di jalanan, terutama anak-anak tetapi juga orang lanjut usia,” kata Anna Fleischer, kepala kantor German Heinrich Böll Foundation di Beirut kepada DW. Dia menambahkan, "Meskipun sulit untuk mengatakan kewarganegaraannya, dapat diasumsikan bahwa ada banyak pengungsi Suriah, tetapi juga orang Lebanon."
Ekonomi Hampir Runtuh, Kelas Menengah di Lebanon Punah
KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Ibu kota Lebanon, Beirut, telah berubah menjadi kota yang kehidupannya sangat kontras. Mobil-mobil mahal tampak terparkir di depan restoran dan bar populer. Sementara, di sisi lain, orang-orang dari segala usia mengobrak-abrik tempat sampah untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. “Selain itu, semakin banyak orang yang mengemis di jalanan, terutama anak-anak tetapi juga orang lanjut usia,” kata Anna Fleischer, kepala kantor German Heinrich Böll Foundation di Beirut kepada DW. Dia menambahkan, "Meskipun sulit untuk mengatakan kewarganegaraannya, dapat diasumsikan bahwa ada banyak pengungsi Suriah, tetapi juga orang Lebanon."