KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun Indonesia belum lepas dari pandemi Covid-19, sejumlah konglomerat justru percaya diri mengantarkan sejumlah perusahaan miliknya untuk melantai di bursa dengan target dana segar yang besar di tahun 2021 silam. Misalnya saja, perusahaan taipan asal Surabaya, Hermanto Tanoko yang mengantar dua perusahaannya untuk menggelar penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) di tahun lalu. Yakni PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (
DEPO) dengan raihan dana IPO sebesar Rp 493,57 miliar dan PT Avia Avian Tbk (
AVIA) yang memperoleh dana IPO hingga Rp 5,76 triliun. Kemudian, perusahaan TP Rachmat yakni PT Dharma Polimetal Tbk (
DRMA) yang menggelar IPO pada Desember 2021 dengan target dana segar sekitar Rp 353 miliar.
Tidak hanya itu, dalam waktu dekat perusahaan Boy Thohir, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (
ADRO) yakni PT Adaro Minerals Indonesia juga berencana melaksanakan IPO pada Januari 2022. Perusahaan itu menargetkan perolehan segar hingga Rp 604,86 miliar.
Baca Juga: Sejumlah Konglomerat Melakukan Aksi IPO, Begini Pandangan Pengamat Dalam prospektusnya, Adaro Minerals akan menggunakan 60% dana hasil IPO untuk keperluan pemberian pinjaman kepada anak usaha, yaitu Maruwai Coal. Dana ini untuk mendorong kapasitas infrastruktur pertambangan batubara seiring meningkatnya produksi batubara dan biaya eksplorasi. Sisanya akan digunakan ADMR untuk mengembalikan sebagian pokok pinjaman dari ADRO.
Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat menilai aksi ramai-ramai IPO ini tentu ada hubungannya dengan kondisi pandemi. Misalnya saja, perusahaan TP Rahmat yakni Dharma Polimetal yang percaya diri gelar IPo karena melihat sektor otomotif yang mulai kembali bergairah di tahun ini terutama karena banyak insentif dari pemerintah. "Selain itu, kondisi pandemi yang sudah berjalan sejak 2 tahun terakhir ini menyebabkan
booming-nya pasar modal. Hal ini tercermin dari jumlah investor yang meningkat signifikan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/12).
Editor: Anna Suci Perwitasari