KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Data awal menunjukkan pada hari Kamis, ekonomi Singapura menyusut 2,2% pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya. Ini merupakan kontraksi terbesar dalam lebih dari satu dekade terakhir ketika wabah virus corona mendorong negara tersebut bersiap merencanakan resesi. Melansir South China Morning Post, data suram dari Negeri Merlion kemungkinan akan menambah kekhawatiran bahwa ekonomi global akan berkontraksi pada semester pertama tahun ini. Singapura adalah salah satu negara dengan perekonomian paling terbuka di dunia dan salah satu yang pertama melaporkan data pertumbuhan triwulanan sejak virus menyebar dari China pada awal tahun. Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar sejak krisis keuangan 2009 dan berada di bawah ekspektasi para ekonom yang mematok penurunan 1,5%. Data ini juga datang ketika otoritas menurunkan perkiraan 2020 untuk PDB mereka ke kisaran -4% hingga -1%, dari kisaran sebelumnya -0,5% hingga 1,5%.
Baca Juga: Kompak, rupiah di kurs tengah BI dibuka menguat ke Rp 16.328 per dolar AS hari ini Kementerian Perdagangan dan Industri mengatakan dalam sebuah pernyataan, pada basis kuartal ke kuartal, PDB mengalami kontraksi 10,6%. Ini menjadi penurunan paling tajam sejak kuartal ketiga 2010 dan jauh di bawah ekspektasi para ekonom yang memprediksi kontraksi 6,3%.