KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, fenomena El Nino telah berakhir dan akan berganti dengan datangnya La Nina mulai Agustus 2024. El Nino adalah fenomena yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudera Pasifik tengah dan timur yang lebih hangat dari batas normalnya. Dengan berakhirnya El Nino, maka beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami peningkatan curah hujan.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari mengungkapkan, peralihan ini terjadi akibat mendinginnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Hasil pemantauan data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tercatat, ada penurunan pada indikator El Nino mulai Mei hingga Juli 2024. "Indeks ENSO sebagai indikator El Nino telah mencapai nilai netral yaitu 0,4 sejak awal Mei dan terus berlangsung hingga pertengahan Juli 2024 dengan indeks 0,1," ujar Supari, lewat keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (29/7/2024). Lantas, apa itu La Nina dan bagaimana dampaknya bagi Indonesia?
Baca Juga: Jika Nomor Kartu Jamsostek Hilang, Bisakah JHT Dicairkan? Ini Informasinya Fenomena La Nina, kapan terjadi di Indonesia? Supari menjelaskan, La Nina adalah fenomena penyimpangan iklim yang ditandai dengan mendinginnya suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Ketika terjadi La Nina, angin timuran yang bersifat lembap karena membawa uap air dari Samudera Pasifik menuju Indonesia mengalami peningkatan. Hal itu mengakibatkan awan mengalami penambahan pembentukan, sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan. Supari melanjutkan, fenomena La Nina di Indonesia akan terjadi mulai Agustus 2024. Namun, menurut prediksi BMKG dan sejumlah lembaga iklim dunia, La Nina akan berada pada intensitas lemah.
"La Nina diprediksi mulai terjadi Agustus 2024, meskipun peluangnya tidak mencapai 80 persen," katanya.
Baca Juga: Kapan Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka? Ini Penjelasan BKN Hingga saat ini, BMKG masih terus melakukan monitoring terkait kehadiran La Nina di Indonesia. Namun, apabila merujuk pada data historis, La Nina kemungkinan bisa terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera bagian tengah dan utara.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie