Elon Musk siapkan hadiah US$ 100 juta untuk penemu cara menghapus emisi karbon



KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Miliarder Elon Musk pada hari Kamis (22/4) menawarkan hadiah senilai US$ 100 juta bagi orang yang mampu menemukan cara-cara memerangi pemanasan global, terutama untuk menghilangkan emisi karbon dari muka bumi.

Pengumuman Musk ini disampaikan bertepatan pada peringatan Hari Bumi. Program sayembara ini akan berlangsung selama empat tahun hingga Hari Bumi tahun 2025.

"Saat ini kita hanya punya satu planet. Ada peluang bencana 0,1%, mengapa harus menanggung risiko itu? Itu gila," ungkap Musk, seperti dikutip Reuters.


Musk juga mengumumkan bahwa nominal hadiah bisa bertambah seiring berjalannya waktu nanti, dengan harapan akan ada banyak pihak yang berusaha lebih keras untuk memerangi penyakit Bumi ini.

Baca Juga: Akan keluar dari ISS, Rusia berencana luncurkan stasiun luar angkasa sendiri

Program bertajuk XPRIZE Carbon Removal oleh Elon Musk ini bertujuan untuk menemukan solusi yang layak untuk mengeluarkan 1.000 ton karbon dari atmosfer setiap tahun.

Para pesertanya diharapkan bisa menunjukkan metode yang mampu menyerap karbon setidaknya selama seratus tahun. Pihak penyelenggara kabarnya akan memberi tahu teknis sayembara ini pada bulan Mei nanti.

Pada hari Senin (19/4), XPRIZE mengumumkan dua pemenang dari kompetisi lain terkait teknologi untuk menyembunyikan emisi dari pembangkit listrik menjadi beton. Hadiah senilai US$ 20 juta telah diberikan, salah satunya kepada CarbonCure Technologies, yang berbasis di Kanada dan didukung oleh dana terpisah oleh Bill Gates hingga Amazon.com.

Proyek penangkapan karbon

Iklim Bumi yang semakin panas membuat banyak pihak kini semakin fokus mencari cara untuk menangkap dan mengolah emisi karbon dengan baik. Pemanasan global mengakibatkan gletser di kutub mencair, meningkatkan potensi badai tropis, hingga banjir besar di banyak wilayah pesisir.

Para ilmuwan yang ahli di bidang ini mengatakan bahwa teknologi penghilangan karbon juga akan sangat penting untuk tujuan mencapai nol emisi pada tahun 2050.

Baca Juga: Bernard Arnault geser Elon Musk dari peringkat kedua terkaya dunia