Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan memberikan berbagai stimulus guna memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya membebaskan bea masuk untuk importasi sejumlah komoditas yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.

Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan.

Baca Juga: Indeks IDX BUMN20 anjlok 38,25% sejak awal tahun, ini 10 saham penurunan terdalam


Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai, pembebasan bea masuk bakal positif bagi emiten farmasi karena biaya bahan baku menjadi lebih murah.

Maka dari itu, ia melihat prospek untuk emiten farmasi tahun ini sangat positif dan Sukarno memproyeksi pendapatan emiten farmasi bisa tumbuh minimal 10%.

“Sedangkan laba bersih bisa di atas pertumbuhan pendapatan karena cost-nya lebih efisien,” katanya ketika dihubungi Kontan, Kamis (2/4).

Baca Juga: Penjualan naik, laba Phapros (PEHA) justru tertekan 22,89% di tahun 2019

Menurut Sukarno, saat ini investor sudah dapat mengoleksi saham seperti Kalbe Farma Tbk (KLBF), Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), Indofarma (Persero) Tbk (INAF) karena produk-produk dari ketiga emiten ini dibutuhkan masyarakat dan permintaan akan meningkat.

Editor: Noverius Laoli