JAKARTA. Pasokan berlebih serta daya beli masyarakat yang rendah menjadi penekan harga jual produk emiten perunggasan (poultry) awal tahun ini. Tapi, harganya berpotensi kembali membaik mulai kuartal dua seiring datangnya bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin menyatakan, kelebihan pasokan menjadi penyebab harga produk poultry melemah selama Februari 2017 lalu. "Harga jual live bird (di tingkat peternak) jatuh di bawah rata-rata biaya produksi," ungkap Mimi dalam riset yang terbit 30 Maret 2017 lalu. Mimi mencatat, harga ayam hidup di tingkat peternak berkisar Rp 11.000-Rp 13.000 per kilogram (kg), jauh lebih rendah dari ongkos produksi yang mencapai Rp 17.000 per kg. Namun, dia bilang, dari diskusi dengan para pelaku industri, rendahnya harga jual unggas lebih disebabkan oleh penurunan permintaan karena ekonomi yang lambat selama kuartal I 2017. Jadi, bukan karena pasokan dari peternak yang kurang.
Emiten pakan ternak menadah berkah Ramadan
JAKARTA. Pasokan berlebih serta daya beli masyarakat yang rendah menjadi penekan harga jual produk emiten perunggasan (poultry) awal tahun ini. Tapi, harganya berpotensi kembali membaik mulai kuartal dua seiring datangnya bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin menyatakan, kelebihan pasokan menjadi penyebab harga produk poultry melemah selama Februari 2017 lalu. "Harga jual live bird (di tingkat peternak) jatuh di bawah rata-rata biaya produksi," ungkap Mimi dalam riset yang terbit 30 Maret 2017 lalu. Mimi mencatat, harga ayam hidup di tingkat peternak berkisar Rp 11.000-Rp 13.000 per kilogram (kg), jauh lebih rendah dari ongkos produksi yang mencapai Rp 17.000 per kg. Namun, dia bilang, dari diskusi dengan para pelaku industri, rendahnya harga jual unggas lebih disebabkan oleh penurunan permintaan karena ekonomi yang lambat selama kuartal I 2017. Jadi, bukan karena pasokan dari peternak yang kurang.