KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja bank pelat merah tahun 2021 cukup menggembirakan setelah merosot tajam pada tahun sebelumnya akibat dari dampak awal pandemi Covid-19. Empat bank pelat merah membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 72,07 triliun. Itu meningkat 78,6% dari perolehan laba pada tahun 2020 sebesar Rp 40,34 triliun. Pertumbuhan laba tertinggi dicatatkan oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yakni melesat 232,2% secara year on year (YoY) menjadi Rp 10,89 triliun. Disusul oleh PT Bank Mandiri Tbk yang tumbuh 66,8% YoY menjadi Rp 28,03 triliun,. Lalu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tumbuh 64,9% YoY menjadi Rp 30,7 triliun, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) naik 48,3% YoY menjadi Rp 2,37 triliun.
Pertumbuhan laba bersih ini tentu jadi kabar gembira bagi investor saham keempat bank tersebut. Pasalnya, dividen yang akan dibagikan tahun ini berpotensi meningkat. Baca Juga: Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 232 Triliun pada Akhir 2021 Kenaikan laba bersih Bank BTN ini ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 5,66% menjadi Rp 274,83 triliun pada tahun 2021 (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit tersebut disertai dengan penurunan Non Performing Loan (NPL) Gross dari 4,37% jadi 3,70%. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menjelaskan, pertumbuhan kredit BTN mengkonfirmasi bahwa sektor perumahan terbukti cukup tangguh dalam melewati masa krisis ekonomi akibat pandemi. Pembiayaan pemilikan rumah tetap mengalir sekalipun daya beli konsumen relatif turun. Ini terbukti dari penyaluran kredit perseroan tahun 2021 yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan berada di atas rata-rata kredit industri perbankan pada kisaran 5,24%.