Empat fakta di balik penjualan hak konsesi WSKT yang nilainya triliunan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan perusahaan konstruksi pelat merah kerap menjadi sorotan. Ini terkait erat dengan upaya perusahaan tetap bisa melakukan investasi dengan nilai jumbo. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) salah satunya.

Emiten plat merah ini dikabarkan tengah melakukan penjualan hak konsesi atas asetnya. Apa alasannya? Apa saja aset-aset yang dilepas?

Berikut sejumlah fakta terkait penjualan aset WSKT:


1. WSKT tengah mengalami kesulitan arus kas

Direktur Utama WSKT I Gusti Ngurah Putra mengakui WSKT tengah mengalami kesulitan arus kas (cash flow) lantaran nilai investasi yang besar. Salah satu strategi yang dijalankan WSKT untuk tetap menjaga struktur keuangan adalah dengan divestasi aset.

Baca Juga: Aksi jual aset, laba Waskita melambung

"Kaitan dengan itu, strategi tidak mudah. Saat ini semua berita bilang menuju resesi sehingga menjual barang besar tidak mudah secara cash flow," jelas Putra saat acara sharing and lunch meeting bersama beberapa media di gedung Waskita Heritage, Rabu (11/12).

2. Divestasi aset jadi strategi

Beruntung dalam waktu dekat transaksi divestasi ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono akan segera terealisasikan. Sehingga WSKT bisa meraup dana sekitar Rp 2,41 triliun.

Dua ruas jalan tol tersebut akan didivestasikan ke Road King Infrastructure Ltd.

Baca Juga: Divestasi dua ruas tol , Waskita Karya Tbk (WSKT) bakal meraup Rp 2,41 triliun

Direktur Utama WSKT I Gusti Ngurah Putra mengatakan, WSKT menjual seluruh kepemilikannya atas dua ruas tol tersebut. Adapun kepemilikan WSKT di dua ruas jalan tol tersebut masing-masing sebesar 40%.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie