Enggan akuisisi PLTU Paiton, ini fokus Adaro Energy (ADRO) di bisnis kelistrikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah menegaskan tidak memiliki rencana untuk akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Produsen batubara ini pun memilih fokus menyelesaikan proyek PLTU yang ada sekaligus mengembangkan bisnis pembangkit secara mandiri di masa mendatang.

Saat ini, ADRO tengah menggarap proyek PLTU Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang berada di Batang, Jawa Tengah. Mengutip laporan kinerja perusahaan, hingga akhir Juni 2020, proyek PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt (MW) tersebut telah mencapai kemajuan 94%.

Namun, imbas pandemi Covid-19 membuat commercial operation date (COD) unit pertama PLTU BPI ditunda dan penyelesaian konstruksi pembangkit kemungkinan juga tertunda. “Evaluasi sedang dilakukan untuk meminimalkan penundaan ini,” tulis manajemen ADRO.


Baca Juga: Sentimen positif menyelimuti emiten batubara, simak rekomendasi analis

Meski belum bisa membeberkan kepastian waktu operasional, Presiden Direktur Adaro Power & Adaro Water Wito Krisnahadi yakin PLTU BPI akan memberikan kontribusi positif secara jangka panjang bagi kinerja ADRO, anggota indeks Kompas100 ini, .

Proyek PLTU BPI sendiri memiliki nilai investasi sebesar US$ 4,2 miliar yang mana financial close tercapai pada Juni 2016 lalu. BPI akan menyediakan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 25 tahun.

Selain proyek PLTU BPI, ADRO telah memiliki beberapa PLTU lainnya. Salah satunya PLTU Makmur Sejahtera Wisesa yang berlokasi di Tabalong, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2x30 MW. Per semester I-2020, PLTU MSW mencapai faktor ketersediaan actual sebesar 92,4% atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 91,8%.

Editor: Anna Suci Perwitasari