Fakta corona: Laki-laki lebih rentan terpapar Covid-19, ini penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil studi menunjukkan, laki-laki lebih rentan terpapar virus Covid-19 dibandingkan perempuan. Menurut Ahli psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, hal itu berdasarkan studi yang dilakukan di 59 negara dan World Health Organization (WHO). 

“Jadi begini faktanya, dari studi-studi di seluruh negara, saya baca juga studi-studi di WHO, saya juga punya project penelitian aspek psikologi dari corona di 59 negara dengan teman-teman,” kata Hamdi dalam diskusi di Graha BNPB, Senin (24/8/2020). 

Hamdi mengatakan, berdasakan hasil studi tersebut konsisten tercatat persentase laki-laki terpapar Covid-19 di atas 59% pada tiap negara. “Memang temuan kita itu konsisten. Pertama misalnya dari jumlah yang terinfeksi itu, selalu persentase itu sekitar 59% laki-laki lebih banyak dari perempuan. Sampai ada 60% variasinya macam-macam ya,” ujar Hamdi. 


Baca Juga: Kasus corona di Indonesia tembus 150.000, ini 11 gejala Covid-19 menurut WHO

“Tingkat fatality rate, mortality rate itu juga laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan perempuan,” tutur dia. 

Menurut Hamdi, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab laki-laki rentan terpapar Covid-19. Dalam studi menyebut perempuan memiliki imun yang lebih baik dibandingkan laki-laki. “Memang penjelasan untuk fatality rate misalnya bisa masalah struktur genetik, hormonal dan imunologi juga. Menurut studi dunia kesehatan ternyata perempuan itu agak lebih imun sebenarnya. Jadi jangan bangga dulu bapak-bapak ini. Sebenarnya bapak-bapak ini lebih rentan terkena dampak dari korona,” kata Hamdi. 

Baca Juga: Takut serangga berguna selama pandemi Virus Covid-19? Cek beritanya

Hamdi menyebut, dalam perilaku menjalankan protokol kesehatan untuk melindungi diri dari Covid-19, perempuan lebih unggul dibandingkan laki-laki. “Termasuk juga perilaku mematuhi protokol kesehatan itu. Seperti memakai masker, mencuci tangan secara reguler ya, tidak memegang benda-benda yang tidak perlu ya, melakukan disinfektan dengan benda-benda yang berpotensi penularan, menjaga jarak,” tutur dia. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie