Gadai emas marak, Pegadaian hingga bank syariah catatkan keuntungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pandemi covid-19, gadai emas yang melejit rupanya membawa berkah bagi sebagian perusahaan. Apalagi, harga emas yang terus menanjak menjadi alternatif masyarakat untuk melakukan gadai.

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) selaku bank yang menawarkan program gadai emas misalnya, hingga Juni 2020 anak usaha Bank Mandiri ini mencatat total baki debet produk berbasis emas dan gadai tumbuh Rp 3,28 triliun, naik 21% year on year (yoy). Padahal, di periode yang sama tahun lalu baki debet yang dihimpun hanya Rp 2,71 triliun.

Dalam realisasinya, perusahaan memberi tenggang waktu 4 bulan dengan biaya ujroh Rp 24.000 per bulannya. Namun adapun biaya titip yang diberikan kepada nasabah tergantung dari karatase emas juga berat emas yang di gadaikan.


“Sebelum nasabah mengikuti program ini, mereka akan dikenakan biaya tambahan seperti admin dan ujroh. Untuk biaya admin, range awal berkisar Rp 25.000 – Rp 125.000, sementara Ujroh kurang lebih Rp.4.500 per gram, atau Rp 24.000 per bulan,“ kata Group Head Pawning Mandiri Syariah Ivan Baruna kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: ​Apa perbedaan antara Pegadaian, gadai, dan usaha pergadaian? ini penjelasannya

Asal tahu saja, adapun Financing To Value (FTV) yang ditetapkan Mandiri Syariah terdapat dua bagian. Pertama, untuk FTV emas perhiasan ditaksir 80%, sedangkan FTV emas lantakan berkisar 95%.

Hal senada juga dirasakan oleh PT Bank Syariah Bukopin (Bukopin Syariah). Dimana, Bukopin mencatat sampai saat ini dana yang dihimpun perusahaan melalui program gadai emas mencapai Rp 750 juta.

Corporate Secretary Bank Syariah Bukopin Evi Yulia Kurniawati mengatakan, adapun jangka waktu yang ditawarkan kepada nasabah melalui gadai emas selama 4 bulan. Namun, nasabah dapat memperpanjangnya 3 kali.

“Kalau untuk ujroh sendiri 12% dari nilai taksiran emas, atau sama dengan 15% dari nilai pembiayaan bank kepada nasabah. Melalui program gadai emas, nantinya nasabah akan mendapatkan jenis emas bantangan, lantakan, koin emas maupun perhiasan,” ujarnya.

Sama seperti Bank Syariah Mandiri, Bukopin Syariah turut menetapkan biaya admin kepada nasabahnya. Evi bilang, biaya tersebut berkisar Rp 25.000. Biaya admin ini tergantung dari besaran emas yang hendak diambil,” tambahnya.

Tak hanya bank syariah, kenaikan gadai emas juga dirasa oleh PT Pegadaian Persero. Kepala Humas Pegadaian Basuki Tri Andayani menyebutkan, saat ini tren gadai emas tengah meningkat signfikan. Terbukti, outstanding loan gadai emas tumbuh 26,57% year on year (yoy).

Basuki bilang, jika dibandingkan dengan tabungan emas, tren gadai emas relatif searah dengan pertumbuhan tabungan emas. Pasalnya, keduanya mengalami pertumbuhan sejak akhir tahun lalu.

Baca Juga: Ada penipuan dengan kedok lelang online perusahaan gadai, ini modusnya

Editor: Handoyo .