Gagal keluar dari masalah, pimpinan Jiwasraya dinilai kurang profesional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menindaklanjuti kasus Jiwasraya, di beberapa tahun sebelumnya telah ditemui beberapa kejanggalan yang menyita perhatian berbagi pihak. Saat kondisi krisis moneter maupun kondisi buruk lainnya yang menimpa Jiwasraya, Jiwasraya mampu bangkit juga keluar dari permasalahan yang ada.

Melihat tahun 1998 silam saat krisis moneter terjadi, nilai tukar mata uang dolar mencapai Rp 16.000 dan Jiwasraya merupakan satu-satunya perusahaan asuransi yang mampu membayar klaim sesuai dengan kurs yang ada.

Baca Juga: Selamatkan Jiwasraya, pemerintah godok PP holding asuransi


“Dari 1998, ya. Krismon, jatuhnya pak Harto, Jiwasraya sanggup. Asuransi-asuransi lain bahkan mungkin ya lembaga keuangan yang lain mematok Rp 5.000, ya. Jiwasraya dia bayar sampai Rp 16.000 lebih, kita sanggup untuk itu,” jelas Unit Manager Agency Jiwasraya, Latin, Kamis (16/1).

Melihat peristiwa yang ada, Latin menyebutkan untuk pertama kalinya Jiwasraya mulai gagal membayar klaim, padahal klaim tersebut hanya berjumlah Rp.802 Miliar. Ia turut menambahkan pemimpin Jiwasraya kurang profesional dalam bidang asuransi.

Editor: Handoyo .