KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Analis Energi Internasional, Wood Mackenzie memprediksi Chevron akan berpikir ulang untuk tetap berinvestasi di Indonesia. Menurut pemaparan Mackenzie, Blok Rokan menjadi alasan utama dasar pertimbangan tersebut. Analis Wood Mackenzie, Johan Utama dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/8) menyebutkan bahwa Blok Rokan akan diperpanjang di bawah ketentuan PSC Gross Split - bagian pendapatan produksi pemerintah disebut rata-rata 48% selama 20 tahun perpanjangan. "Dimana Pertamina akan menginvestasikan US$ 70 miliar selama masa perpanjangan," terang Johan. Rokan PSC diketahui adalah rumah bagi ladang minyak terbesar di Indonesia yakni Minas dan Duri. Blok tersebut menghasilkan sekitar 25% dari total produksi minyak Indonesia.
Gagal mendapat hak partisipasi Blok Rokan, Chevron tetap bermitra dengan pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Analis Energi Internasional, Wood Mackenzie memprediksi Chevron akan berpikir ulang untuk tetap berinvestasi di Indonesia. Menurut pemaparan Mackenzie, Blok Rokan menjadi alasan utama dasar pertimbangan tersebut. Analis Wood Mackenzie, Johan Utama dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/8) menyebutkan bahwa Blok Rokan akan diperpanjang di bawah ketentuan PSC Gross Split - bagian pendapatan produksi pemerintah disebut rata-rata 48% selama 20 tahun perpanjangan. "Dimana Pertamina akan menginvestasikan US$ 70 miliar selama masa perpanjangan," terang Johan. Rokan PSC diketahui adalah rumah bagi ladang minyak terbesar di Indonesia yakni Minas dan Duri. Blok tersebut menghasilkan sekitar 25% dari total produksi minyak Indonesia.