Gandeng Smesco, Bhinneka luncurkan platform Crinoid permudah UMKM pasarkan produk



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) merupakan salah satu pihak yang terdampak penyebaran wabah virus corona.

Untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM ini, Bhinneka.Com menggandeng Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau Smesco luncurkan platform multi channel brand managmement yakni crinoid.

Platform ini dirancang untuk membantu pelaku UMKM, brang owner dan distributor untuk gencar memasarkan produk mereka via online.


Baca Juga: Ikhtiar pemerintah supaya THR tetap cair di tengah pagebluk corona

Dengan menggunakan platform crinoid, pelaku UMKM dapat mengatur operasional seluruh toko online yang dimiliki di berbagai marketplace, baik dalam mengatur produk, memberikan promosi bahkan melibatkan para dealers atau reseller sebagai penjual produk mereka.

Berdasarkan laporan Peta Persaingan e-commerce di Indonesia kwartal IV/2019, banyak pelaku UMKM memiliki toko online di beberapa platform e-commerce sekaligus. Hal ini memunculkan tantangan tersendiri, khususnya dalam mengurus katalog produk, mengupade produk, memberikan promosi yang membutuhkan sumber daya yang banyak. Namun dengan keberadaan platform Crinoid, hal itu bisa dikelola dengan mudah.

Chief of Commercial & Omnichannel, Bhinneka.Com, Vensia Tjhin, mengatakan, Crinoid dapat membantu para pemilik toko tersebut untuk memonitor stok, harga, promosi dan distribusi secara simultan. Dengan menggunakan satu tampilan dasbor di Crinoid, pelaku UMKM dapat mengelola data penjualan dan transaksi di masing-masing marketplace.

"Crinoid mampu mengatur pengiriman barang berdasarkan lokasi stok terdekat dengan pelanggan. Semua kemudahan tersebut dihadirkan Crinoid secara terintegrasi dalam satu aplikasi," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (1/5).

Baca Juga: Gemasnya Sri Mulyani soal tudingan adanya konspirasi dalam membuat kebijakan

Vensia melanjutkan, hadirnya platform Crinoid sejalan dengan program pemerintah mendorong agar pelaku UMKM Indonesia menggarap pasar online.  Sebab saat ini dari total sekitar 59,2% pelaku UMKM di Indonesia baru 8% saja yang memanfaatkan jasa online. 

Editor: Noverius Laoli