Geber Bisnis Petrokimia, Kilang Pertamina Internasional Produksi Heavy Aromatics



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui kolaborasi Pertamina Group, KPI bersama PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) bermitra memproduksi heavy aromatics yang merupakan bahan baku solvent (pelarut).

Saat ini, kapasitas produksi TPPI untuk menghasilkan produk heavy aromatic mencapai 18.000 barrel atau setara 2.500 metrik ton per bulan. 

Vice President Commercial & Sales KPI, Aji Danardono, mengatakan, komersialisasi produk-produk petrokimia merupakan inisiatif bisnis perusahaan.


Baca Juga: Pertamina Buys Russian Oil, Here Are the Possible Impacts on Relations with the US

Komersialisasi heavy aromatic, merupakan salah satu inisiatif PT Kilang Pertamina Internasional, selaku, Sub Holding Refining & Petrochemical, dalam melakukan diversifikasi dan ekspansi portofolio produk petrokimia. KPI adalah pemasok semua kondensat yang diolah TPPI menjadi berbagai produk petrokimia.

"Produk-produk yang dihasilkan dari sinergi ini termasuk heavy aromatic, gasoline, paraxylene, dan benzene," kata Aji dalam keterangan resmi, Jumat (2/8).

Sementara itu Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen menjelaskan heavy aromatic ini nantinya berfungsi untuk menjadi bahan baku produksi solvent (pelarut).

Selain itu, Kilang TPPI yang berlokasi di Tuban ini memiliki portofolio menghasilkan produk-produk unggulan aromatic dan petroleum. Untuk produk aromatik mencakup paraxylene, benzene, dan orthoxylene, sementara produk petroleum mencakup Mogas 92/Pertamax, Mogas 90/Pertalite, dan Gas Oil/Solar.

Baca Juga: Pertamina Merespons Prediksi Kenaikan Harga Minyak Akibat Tensi Timur Tengah Memanas

Awali Agustus 2024, KPI, TPPI serta PT Pertamina Petrochemical Trading gerak cepat melakukan pengapalan produk petrokimia heavy aromatic dengan volume sebesar 31 ribu barrel dengan destinasi ke Hazira Port di India.

Secara akumulatif, di tahun 2024 sinergi ini telah berhasil mengapalkan tak kurang dari 56.000 barrel produk heavy aromatic menyusul pengapalan perdana pada bulan Juni 2024.

Editor: Noverius Laoli