Gejala baru tak biasa pasien corona, mulai konjungtivitis hingga ruam kaki



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia masih mencemaskan penyebaran virus corona yang sudah menyebar di hampir semua negara. Data terkini menunjukkan, sudah lebih dari 38 juta orang di dunia terinfeksi virus corona selama lebih dari 9 bulan sejak pertama virus ini dilaporkan di Wuhan, China akhir Desember 2019. 

Lebih dari satu juta orang lainnya meninggal dunia. Diketahui, orang yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami gejala batuk kering, demam lebih dari 37,3 derajat celsius, dan kelelahan. 

Sementara pada kasus tertentu, ada pula gejala Covid-19 yang tidak biasa. Seperti di antaranya konjungtivitis (mata merah), hilangnya indera perasa atau penciuman atau anosmia, gejala neurologis dan muncul ruam pada tangan atau kaki. 


Berikut penjelasannya: 

1. Munculnya ruam

Mengutip pemberitaan Kompas.com, (2/5/2020), gejala baru muncul pada pasien Covid-19 yakni adanya reaksi yang menyebabkan munculnya ruam pada kulit, misalnya pada ruas jari kaki. Adapun reaksi ruam ini muncul seperti pasien yang mengalami demam berdarah dengue (DBD), ruam seperti campak, dan pernio. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 dekati 350.000, ini 15 gejala virus corona menurut WHO

Menurut USA Today, gejala ini pertama kali dicatat pada bulan Maret oleh ahli dermatologi Italia. Gejala ini lebih banyak terjadi pada pasien anak-anak dan dewasa muda dan ditandai oleh lesi biru atau ungu yang muncul di jari kaki. 

Sementara, Ketua Dermatologi di MedStar Washington Hospital Center, dr Vesna Petronic-Rosic mengungkapkan ada keterkaitan antara ruam kulit dengan infeksi virus corona. Ia memaparkan, hampir hingga 20% dari individu yang mendapatkan infeksi akan mengalami beberapa jenis penyakit kulit manifestasi kulit. 

Baca Juga: Promo Tupperware Oktober 2020 edisi bekal jalan-jalan

Mengenai kenampakan ruam pada "jari kaki Covid-19", Vesna mengatakan, rupa ruam yakni terlihat seperti radang dingin pada kaki dengan sedikit, mugkin bintik-bintik merah muda, berair atau ungu. 

Diketahui, pasien dengan gejala kulit ini tampaknya tidak menunjukkan gejala khas lain yang berkaitan dengan virus corona, termasuk sesak napas, batuk, dan demam.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie