KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di Indonesia, penyebaran virus corona varian Omicron semakin meningkat dan meluas. Bicara soal gejala, adakah perbedaan gejala Omicron pada bayi, anak-anak, dewasa dan lansia? Gejala virus corona varian Omicron paling umum adalah pilek, sakit kepala, demam, kelelahan atau fatigue, dan sakit tenggorokan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr. Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa gejala umum tersebut juga dialami oleh pasien varian Omicron dari segala usia, baik bayi, anak-anak, dewasa, maupun lansia. “Gejala sama ya seperti flu yaitu batuk, pilek, demam, meriang dan fatique,” kata dr. Nadia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (7/2/2022).
Baca Juga: Kasus Covid-19 8 Februari 2022 Melonjak 37.492, Ini Ciri Sakit Kepala Akibat Omicron Selaras dengan pernyataan tersebut, Maya Ramagopal, MD, dalam pemberitaan Kompas.com, Jumat (28/01/2022) yang merupakan seorang profesor pediatri di Rutgers-Robert Wood Johnson Medical School, mengatakan bahwa gejala varian Omicron pada anak-anak serupa dengan yang dialami orang dewasa.
Gejala Omicron pada anak di bawah 5 tahun
Kendati demikian, dokter paru di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Erlang Samoedro, mengungkapkan bahwa gejala Omicron pada anak-anak biasanya lebih ringan. “Hanya mungkin kalau yang di anak itu biasanya lebih ringan dan jarang sampai yang gejala berat,” ujar dr. Erlang Samoedro saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (7/2/2022). Erlang Samoedro juga menambahkan bahwa varian Omicron ini berbeda dengan varian sebelumnya, yaitu varian Delta. Varian Omicron menyerang saluran pernapasan bagian atas sehingga gejalanya cenderung lebih ringan.
Baca Juga: 7 Makanan Saat Isolasi Mandiri, Bisa Bantu Lawan Covid-19 Selain itu, karena menyerang saluran pernapasan bagian atas, anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan terpapar varian Omicron biasanya akan mengalami gejala batuk yang terdengar keras. Diberitakan dalam Kompas.com (28/01/2022) Ramagopal menyebutkan, varian Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas. Saluran atas pada anak-anak lebih sempit dari orang dewasa sehingga mengakibatkan gejala batuk keras.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie