Gelombang PHK akibat corona menerpa ratusan pegawai Ramayana Depok ...



KONTAN.CO.ID - DEPOK. Lesunya aktivitas ekonomi sehubungan dengan pandemi Covid-19 membawa imbas pemutusan hubungan kerja (PHK) di Depok, Jawa Barat. Menurut catatan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Ramayana Depok menjadi perusahaan pertama yang melakukan gelombang PHK terhadap ratusan pegawai. 

Bukan hanya pegawai asli, tetapi sejumlah pegawai dari gerai-gerai yang titip edar di Ramayana Depok juga terpaksa angkat koper. Suasana haru pun pecah di kalangan para pegawai ketika mengetahui bahwa mereka akan berpisah dan terkena PHK, sebagaimana viral di media sosial.

Limbung sebelum pandemi 


PHK disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. "Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (7/4/2020). 

Baca Juga: Menaker: Total pekerja yang dirumahkan dan PHK mencapai 130.456 orang

"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19. Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia. 

Manto sejauh ini mencatat ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK. Keputusan PHK, kata Manto, diambil manajemen Ramayana Depok atas instruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup sementara 1-2 bulan toko mereka sambil memantau situasi. 

Baca Juga: Duh, Wabah Corona Kian Memicu PHK Massal

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie