KONTAN.CO.ID - Dunia cryptocurrency (mata uang kripto) kini tengah gempar. Pasalnya, tiga bos perusahaan kripto meninggal dunia yang dalam waktu berdekatan. Periodenya dari akhir Oktober hingga akhir November lalu. Tiga orang yang punya peran penting dalam industri cryptocurrency itu meninggal secara mendadak, dengan sebab yang tak diduga. Secara umum, tiga bos kripto meninggal dunia masing-masing disebabkan karena kecelakaan helikopter, tenggelam, dan tewas saat tidur.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman mengenai kejadian tiga bos kripto meninggal dunia dalam waktu berdekatan.
Tiga bos kripto meninggal dunia dalam waktu berdekatan
1. Nikolai Mushegian tewas tenggelam di pantai
Kejadian tewasnya tiga bos kripto secara beruntun dalam sebulan terakhir ini bermulai pada 28 Oktober lalu. Saat itu, Nikolai Mushegian ditemukan tewas tenggelam di pantai Puerto Rico. Mushegian sendiri merupakan orang yang cukup penting di industri cryptocurrency, Ia merupakan salah satu pendiri platform pinjaman kripto MakerDAO dan pengembang mata uang terdesentralisasi DAI. Dikutip dari
Dailymail, beberapa jam sebelum tewas tenggelam, Mushegian sempat mengunggah cuitan di Twitter. Dalam cuitan itu, Mushegian menulis apabila ia takut lantaran bakal dibunuh oleh Mossad (badan intelijen Israel) dan CIA (badan intelijen Amerika Serikat).
Baca Juga: 4 Fakta Penting Soal Rupiah Digital, Jangan Sampai Ketinggalan Informasi! Setelah mengunggah twit itu, Mushegian yang sudah tak bernyawa dengan berpakaian lengkap dan membawa dompet, ditemukan oleh peselancar di perairan pantai Ashford, Puerto Rico. Sebagian orang meyakini apabila kematian Mushegian disebabkan ada pihak ketiga yang membunuhnya. Namun, dari pihak keluarga sendiri, dikutip dari Cryptonomist, menyanggah apabila telah terjadi pembunuhan karena Mushegian punya masalah kesehatan mental.
2. Tiantian Kullander tewas mendadak saat tidur
Kemudian, pada 23 November 2022, Tiantian Kullander yang merupakan bos perusahaan kripto Amber Group, ditemukan meninggal dunia saat tidur. Kematian Kullander itu lantas dikabarkan ke publik oleh pihak perusahaan Amber Group. “Dengan kesedihan terdalam dan berat hati, kami menginformasikan meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander. Ia meninggal secara mendadak dalam tidurnya pada 23 November 2022,” tulis Amber Group dalam sebuah pernyataan.
Tak diketahui secara pasti apa penyebab kematian dari bos kripto muda berusia 30 tahun itu. Kullander sendiri dikenang sebagai bos Amber Group yang mampu membuat perusahaan kripto itu memiliki nilai 3 miliar dollar AS atau setara Rp 47,2 triliun.
Baca Juga: Pasar Kripto Diramal Mulai Pulih pada Bulan Ini Sebelum mendirikan Amber Group yang bermarkas di Hongkong, Kuliander telah dikenal sebagai trader sukses dengan julukan “TT”. Kesuksesan itu membuatnya berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia - Finance & Venture Capital tahun 2019.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie