KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Power Indonesia (MPI) membidik peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang dikelola hingga menjadi 5.000 Megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Anak usaha dari PT Medco Power International Tbk (MEDC) ini pun akan fokus terhadap transisi energi serta penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pembangkit yang akan dikelolanya. Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, saat ini MPI mengelola dan mengoperasikan 3.796 MW baik lewat pembangkit sendiri (IPP) maupun jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Dia optimistis peningkatan kapasitas jadi 5.000 MW dalam lima tahun ke depan bisa terwujud, seiring dengan gencarnya Medco Power dalam menggarap pembangkit berbasis EBT. Eka bilang, listrik memegang peran sentral dalam pemenuhan energi. Dengan ekonomi dan industri yang semakin tumbuh pasca covid-19, permintaan listrik berbasis EBT juga akan semakin meningkat. Terlebih, potensi EBT di Indonesia sangat tinggi, dan ada target untuk memenuhi bauran EBT 23% pada tahun 2025.
Genjot EBT, Medco Power bidik kapasitas pembangkit hingga 5.000 MW dalam 5 tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Power Indonesia (MPI) membidik peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang dikelola hingga menjadi 5.000 Megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Anak usaha dari PT Medco Power International Tbk (MEDC) ini pun akan fokus terhadap transisi energi serta penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk pembangkit yang akan dikelolanya. Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, saat ini MPI mengelola dan mengoperasikan 3.796 MW baik lewat pembangkit sendiri (IPP) maupun jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Dia optimistis peningkatan kapasitas jadi 5.000 MW dalam lima tahun ke depan bisa terwujud, seiring dengan gencarnya Medco Power dalam menggarap pembangkit berbasis EBT. Eka bilang, listrik memegang peran sentral dalam pemenuhan energi. Dengan ekonomi dan industri yang semakin tumbuh pasca covid-19, permintaan listrik berbasis EBT juga akan semakin meningkat. Terlebih, potensi EBT di Indonesia sangat tinggi, dan ada target untuk memenuhi bauran EBT 23% pada tahun 2025.