Goldman Sachs: Wabah corona bisa merugikan Donald Trump di pemilu tahun ini



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wabah virus corone menyebar kecemasan dunia, tak terkecuali bagi Amerika Serikat (AS). Sebuah kehancuran pasar, ketakutan resesi yang meningkat, dan belakanan sorotan tiba-tiba pada sistem perawatan kesehatan AS.

Goldman Sachs mengingatkan para pelaku pasar di Wall Street, wabah virus corona dapat merugikan Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden tahun ini.

Baca Juga: Karena virus corona, arus modal asing kabur Rp 30,8 triliun dalam sebulan terakhir


Potensi kejatuhan politik dari virus corona menambah ketidakpastian bagi investor yang mencoba menilai dampak epidemi corona yang bergerak cepat.

"Jika epidemi corona secara material mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS, hal itu dapat meningkatkan kemungkinan kemenangan Partai Demokrat pada pemilihan 2020," tulis analis Goldman Sachs Ben Snider dalam sebuah laporan yang dikutip CNN.

Itu bisa menjadi negatif untuk saham karena investor telah berharap untuk kelanjutan dari pajak rendah, pendekatan regulasi ringan dari pemerintahan Trump. Dan Trump tentu saja telah berfokus pada peningkatan harga saham.

Bukan rahasia lagi bahwa ekonomi yang melambat dapat memberikan pukulan fatal bagi pencalonan seorang presiden. Itulah yang terjadi pada tahun 1992 ketika Bill Clinton menggulingkan Presiden George H.W.

Secara khusus, Goldman Sachs mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua di tahun pemilu telah menjadi "peramal utama" dari pemilihan presiden sebelumnya.

Baca Juga: Gubernur BI: Pasar keuangan sedang radang gara-gara virus corona

Editor: Khomarul Hidayat