Grup Bakrie masih dinaungi sentimen negatif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Grup Bakrie masih penuh tantangan pada tahun 2021. Alasannya karena kondisi keuangan perusahaan yang menjadi sorotan dengan banyaknya bayang-bayang sentimen negatif. 

"Dari dulu sudah banyak pengalaman buruk terkait Grup Bakrie ini. Jadi publik harus hati-hati," kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara dalam keterangannya, Jumat (28/5).

Meski Grup Bakrie mengklaim akan mampu membayarkan utang dan memperbaiki kinerja seiring dengan peluang kenaikan penguatan harga batu bara, tetapi menurut Marwan, publik tetap harus hati-hati karena perusahaan ini memiliki masalah. Karena sentimen negatif selalu membayangi Bakrie Group mulai utang yang menggunung dan kasus Lapindo yang saat ini masih menjadi preseden buruk.


Baca Juga: Anindya Bakrie optimis ekonomi Indonesia segera pulih, ini pertimbangannya

Termasuk juga kasus-kasus yang merugikan nasabah, saham pun sering digadaikan. "Nah publik harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait bisnis Grup Bakrie," beber dia.

Sementara, Direktur Energy Watch Mamit Setiawan menilai, masyarakat perlu berhati-hati dengan kondisi yang terjadi di tubuh Grup Bakrie, yang hingga memiliki utang yang cukup signigikan.

"Dan kita tahu, banyak usaha dari Grup Bakrie yang memang banyak masalahnya juga," beber dia.

Grup Bakrie, kata dia, juga memiliki utang kepada pihak-pihak lain, sehingga bila ada pihak yang ingin melakukan investasi perlu menerapkan kehati-hatian. "Bakrie justru punya komitmen terhadap pemerintah yang belum diselesaikan semuanya," kata dia.

Editor: Yudho Winarto