Harga emas global dan lokal sudah sepekan terus menurun, mengapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan lalu, harga emas di pasar global maupun lokal terus mengalami penurunan. 

Pada pasar spot, harga emas sudah jatuh US$ 102 atau turun lebih dari 6% dalam kurun waktu 5 hari. Harga emas global pada awal perdagangan pekan lalu atau Senin (14/6/2021) tercatat sebesar US$ 1.866 per troy ounce yang kemudian menjadi sebesar US$ 1.764 per troy ounce pada perdagangan Jumat (18/6/2021). 

Harga penutupan pada Jumat itu menjadi penurunan yang paling tajam selama sepekan lalu. Meski demikian, pada awal pekan ini, Senin (21/6/2021), harga emas global mulai merangkak naik 0,39% ke US$ 1,774 per troy ounce. 


Pergerakan harga emas global tersebut berpengaruh pula pada harga emas lokal, salah satunya emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. 

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten tambang emas dari analis berikut

Harga emas batangan Antam sepanjang pekan lalu turun sebanyak Rp 25.000 per gram. Pada awal pekan lalu, harga emas Antam masih dibanderol sebesar Rp 945.000 per gram, nilai itu terus turun tiap harinya hingga menjadi sebesar Rp 920.000 per gram pada penutupan akhir pekan. 

Sama seperti emas global, pada awal pekan ini harga emas Antam pun sudah mulai naik sebesar Rp 3.000 per gram ke level Rp 923.000 per gram. 

Lalu apa yang membuat gejolak harga emas tersebut? 

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pergerakan harga emas tersebut sangat dipengaruhi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed. 

Pada Kamis (17/6/2021), The Fed mengumumkan bakal ada kenaikan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) sebesar 50 basis poin (bps) atau sebanyak dua kali pada tahun 2023. Kebijakan The Fed ini sudah ditunggu para pelaku pasar global. 

Baca Juga: Harga emas global diramal melemah imbas kenaikan Covid-19 dan rencana tapering Fed

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie