Harga emas tak begitu moncer di kuartal I 2020, bagaimana prospeknya pada akhir tahun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emas yang dikenal sebagai aset safe haven terbaik nyatanya tak bisa unjuk gigi sepanjang kuartal I-2020 kemarin. Pada tiga bulan tersebut, padahal pasar tengah diselimuti kekhawatiran dan ketidakpastian imbas pandemi virus corona. Biasanya, momen tersebut merupakan saat terbaik bagi si kuning menunjukkan kemilaunya.

Sayangnya kinerja emas justru tidak terlalu mumpuni. Sepanjang kuartal I-2020 emas di Bursa Comex tercatat hanya tumbuh 3,97%. Kendati berkinerja lebih baik, emas logam mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) juga tidak mampu mencatatkan pertumbuhan dua digit. Emas batangan keluaran Antam mencatatkan return sebesar 9,19% pada kuartal I-2020.

Baca Juga: Dolar AS berhasil catat return tertinggi sepanjang kuartal I-2020


Analis Monex Investindo Futures Faisyal menjelaskan kurang mumpuninya kinerja emas seiring dengan beralihnya para investor untuk memburu uang tunai. Sehingga emas sebagai safe haven justru dijual oleh para investor guna mendapatkan uang tunai di tengah situasi saat ini.

“Ini yang membuat harga emas sempat terkoreksi cukup dalam karena investor serempak melakukan aksi jual. Investor saat ini lebih memilih memegang dolar AS ketimbang menyimpan emas,” jelas Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Faisyal menambahkan, investor memerlukan uang tunai sebagai aset yang digunakan untuk menutup kerugian di instrumen investasi lainnya, misalnya saham.

Baca Juga: Sore hari, harga emas spot masih turun menjadi US$ 1.587,96 per ons troi

Editor: Noverius Laoli