Harga emas rawan profit taking setelah tembus US$ 1.800 per ons troi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil tembus level US$ 1.800 per ons troi pada perdagangan Rabu (8/7), investor diminta waspadai risiko profit taking pada harga emas global. Meskipun begitu, peluang koreksi harga emas juga bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan aksi beli di level rendah atau buy on weakness.

Kamis (9/7) pukul 18.07 WIB, harga emas spot menguat ke US$ 1.809. Harga emas spot ini berada di atas US$ 1.800 sejak kemarin.

Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange hari ini turun ke US$ 1.814,30 per ons troi dari harga kemarin pada US$ 1.820,60 per ons troi. Harga emas berjangka ini berada di atas US$ 1.800 sejak Selasa.


Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot melejit di US$ 1.815,29 per ons troi

Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan level US$ 1.800 per ons troi sudah diprediksi pasar bakal tembus dalam waktu dekat, apalagi secara teknikal harga sudah bertengger di kisaran US$ 1.790 per ons troi sebelumnya.

Secara fundamental, Suluh mengungkapkan bahwa perhatian pelaku pasar masih tertuju pada update kasus corona global dan juga di Amerika Serikat (AS) yang meningkat. Dengan begitu, dia menilai tidak ada sentimen dadakan yang membuat harga tembus rekor baru, karena potensi kenaikan sudah diperkirakan.

"Untuk itu, ke depan harga emas masih rawan profit taking. Namun, kalaupun ada koreksi tidak akan terlalu dalam dan justru bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," ungkap Suluh kepada Kontan, Kamis (9/7).

Baca Juga: Skandal emas palsu Kingold mengguncang China, ini sejumlah faktanya

Editor: Wahyu T.Rahmawati