Harga tembaga tertekan karena pelemahan data ekonomi China



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.Laju harga tembaga kembali menemui hambatan. Kemarin (11/9), harga tembaga untuk kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) turun 0,90% ke level US$ 5.773 per metrik ton. Ini berarti harga tembaga sudah turun tiga kali dalam empat hari perdagangan terakhir.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyampaikan, penurunan harga tembaga lebih disebabkan hasil data ekonomi China yang kurang memuaskan. Selasa (10/9) lalu, data indeks harga produsen China turun 0,8% di bulan Agustus.

Baca Juga: Perang dagang memukul AS, Trump: China akan lebih menderita


Hasil ini lebih rendah ketimbang posisi di bulan sebelumnya tatkala indeks harga produsen China hanya turun 0,3%. Dari situ, timbul kekhawatiran dari para pelaku pasar bahwa permintaan tembaga dari China cenderung turun.

Kendati demikian, ia menilai potensi kenaikan harga tembaga dalam waktu dekat masih sangat terbuka. Apalagi, tensi perang dagang AS-China mulai mereda. Kedua negara dijadwalkan akan menggelar pertemuan tingkat tinggi di awal bulan depan.

Selain itu, optimisme para pelaku pasar terhadap pertemuan European Central Bank (ECB) nanti malam juga bisa mendorong kenaikan harga tembaga.

Pasar ber-ekspektasi bahwa ECB akan menurunkan suku bunga acuan. Potensi ini cukup besar setelah perekonomian Jerman mengalami kontraksi, padahal negara ini merupakan barometer ekonomi zona Eropa.

Baca Juga: Sembilan sinyal resesi Amerika ini kembali menyala merah

“Dolar AS akan melemah kalau ECB turunkan suku bunga. Ini menguntungkan bagi pergerakan harga komoditas, termasuk tembaga,” kata Ibarhim, Kamis (12/9).

Editor: Noverius Laoli