Hari ini, penderita paraskevidekatriaphobia mengalami ketakutan ekstrem, apa itu?



KONTAN.CO.ID - Hari ini, Jumat 13 November 2020 merupakan Friday the 13th atau tanggal 13 yang jatuh pada Hari Jumat. Di tahun 2020, terdapat dua momen Friday the 13th yakni pada tanggal 13 Maret dan 13 November. 

Banyak mitos seputar Friday the 13th dan dipercaya banyak orang sebagai hari yang dikutuk. Hal ini turut diendus oleh sineas Hollywood untuk menjadikannya film berjudul sama yakni Friday The 13th. 

Film tersebut berkisah tentang pembantaian yang dilakukan oleh Jason Voorhees. Takhanya itu, keyakinan akan sialnya Friday the 13th atau Jumat tanggal 13 juga menyebabkan bagi sebagian orang mengalami fobia terhadap momen tersebut. Fobia terhadap Friday the 13th pun disebut paraskevidekatriaphobia


Baca Juga: Warga lakukan panic buying gara-gara virus corona, APRINDO: Terlalu berlebihan!

Mengenal Paraskevidekatriaphobia

Fobia adalah ketakutan irasional dari aktivitas, situasi, atau apapun dan dapat mengubah kemampuan seseorang untuk beraktivitas dan menikmati hidup. 

Ketakutan pada hari Jumat tanggal 13 erat kaitannya dengan ketakutan akan angka 13 atau disebut Triskaidekaphobia, yang telah disebut angka sial selama ratusan tahun.

Dirangkum dari The Sun, Paraskevidekatriaphobia adalah ketakutan berlebih atau fobia terhadap Friday the 13th atau Jumat tanggal 13.  Nama paraskevidekatriaphobia berasal dari Bahasa Yunani, Paraskevi yang artinya Jumat. 

Nama lain untuk fobia ini adalah Friggatriskaidekaphobia yang berasal dari mitologi Yunani. 

Baca Juga: Kasus virus corona, Aprindo minta masyarakat tidak panic buying

Orang dengan fobia ini sering kali menolak meninggalkan rumah pada hari ini. Mereka bahkan menghindari tugas-tugas penting seperti pergi ke dokter, atau bekerja, dan lain sebagainya. 

Mereka menunjukkan tanda-tanda kecemasan atau kegugupan yang ekstrem saat mendekati tanggal 13 di Hari Jumat. Seringkali mereka percaya bahwa sesuatu yang buruk atau jahat akan terjadi. 

Meskipun banyak yang memahami bahwa ketakutan mereka tidak beralasan dan tidak rasional, mereka merasa tidak berdaya untuk mengatasi kepanikan yang dialami.

Baca Juga: Pilihan tempat duduk dalam pesawat ternyata bisa cerminkan kepribadian seseorang