Hashim dan Prabowo diadukan ke Bawaslu gara-gara selang cuci darah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliansi Mahasiswa Berantas HOAKS (AMBH) melaporkan Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, yang diduga dilakukan oleh Hashim Djojohadikusumo ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ahmad Andi, Koordinator AMBH menilai, Hashim diduga telah melakukan pelanggaran pemilu. Dalam laporannya itu AMBH menyertakan dokumen soal pemberitaan Hashim yang menyebut masalah defisit anggaran di BPJS Kesehatan memaksa sejumlah rumah sakit umum daerah untuk mengurangi kualitas layanannya kepada pasien.

Hashim menyebut hal itu berdasarkan pengakuan 6 dokter kepadanya. Namun, anehnya enggan mengungkap identitas tenaga medis itu kepada wartawan. Bahkan ia mengklaim Dokter melakukan itu karena terpaksa oleh keadaan dan dipaksa oleh pemerintah.


Pernyataan Hashim Djojohadikusumo dilaman berita CNN Indonesia pada tanggal 1 Januari 2019 merupakan sebuah hal yang dapat diduga merupakan tindakan menghasut dan mengadu domba masyarakat untuk tidak percaya terhadap sistem kesehatan Pemerintah, di mana dia mengeluarkan pernyataan “defisit anggaran BPJS Kesehatan memaksa sejumlah rumah sakit umum daerah untuk mengurangi kualitas layanan kepada pasien.

“Di antaranya , memakai selang cuci ginjal berulang kali oleh beberapa orang, alat kesehatan kualitas rendah dan bukan orisinil alias KW. Di samping itu, pembayaran BPJS Kesehatan kepada rumah sakit menunggak selama enam bulan, pemberian gaji kepada dokter menunggak hingga tiga bulan,” katanya dalam keterangan persnya Rabu (9/1).

Pernyataan tersebut dianggap telah membuat masyarakat resah dan berkurangnya kepercayaan kepada RSCM yang merupakan Rumah Sakit pemerintah dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap system kesehatan BPJS yang merupakan program pemerintah dengan tujuan melakukan menjatuhkan Petahana yang ikut bertarung dalam Pemilu 2019.

Ahmad menyebut Hashim melontarkan pernyataan terkait adanya defisit anggaran BPJS Kesehatan dan memaksa sejumlah rumah sakit daerah mengurangi kualitas layanan kepada pasien. Salah satunya dengan memakai selang cuci darah berulang kali oleh beberapa orang, padahal pihak rumah sakit sudah membantah pernyataan itu

"Pernyataan tersebut telah membuat masyarakat resah dan kurangnya kepercayaan kepada RSCM yang merupakan rumah sakit pemerintah, dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan BPJS yang merupakan program pemerintah saat ini dengan bermaksud melakukan Black Campaign agar menjatuhkan Pemerintahan saat ini," ujarnya.

Editor: Yudho Winarto