Hasil studi menunjukkan kartu prakerja bermanfaat bagi pemegangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski aturan UU Cipta Kerja saat ini sedang bermasalah akibat adanya putusan Mahkamah Konstitusi, program kartu prakerja bisa memberikan manfaat bagi pemegangnya. Hal tersebut terungkap dari hasil studi “Impact Evaluation of Kartu Prakerja”.

Studi ini disusun oleh oleh Vivi Alatas (Asakreativita), Rema Hanna (Harvard Kennedy School), Achmad Maulana (Prospera), Benjamin Olken (MIT), Elan Satriawan (TNP2K), dan Sudarno Sumarto (TNP2K). Asal tahu saja studi ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia, USAID, serta the Bill & Melinda Gates Foundation. Termasuk kerjasama  antara J-PAL SEA/LPEM FEB UI dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP).

Ekonom TNP2K Elan Satriawan menjelaskan, studi tersebut dilakukan melalui penyebaran Survei Endline J-PAL secara daring dengan responden mencapai 47.000 responden pendaftar Kartu Prakerja (penerima maupun non penerima) dari Agustus-Oktober 2021.


“Berdasarkan data Survei Endline, secara rata-rata, pendaftar yang memenuhi syarat dan menerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 4,7 poin persentase (pp) lebih tinggi untuk memiliki pekerjaan atau memiliki usaha daripada pendaftar yang memenuhi syarat dan tidak menerima program. Hasil ini menunjukkan peningkatan 8% dalam kebekerjaan,” kata Elan  dalam keterangannya.

Studi ini juga menunjukkan kalau pendaftar yang menerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 2,8 pp atau setara peningkatan 12% untuk berusaha sendiri, meningkatkan probabilitas 0,9 pp memiliki usaha atau peningkatan sebesar 30%, serta memiliki probabilitas 5,1 pp (18%) lebih tinggi untuk memulai pekerjaan baru sejak pengumuman gelombang pertama.

“Secara rata-rata, program Kartu Prakerja meningkatkan pendapatan dari semua pekerjaan sekitar Rp122.500 per bulan. Hasil ini menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 10 persen pada penerima Kartu Prakerja,” kata Rema yang juga  Profesor Jeffrey Cheah of South-East Asia Studies, Harvard Kennedy School.

Dari sisi pelatihan dan kompetensi: Penerima Kartu Prakerja memiliki probabilitas 11,7 pp (172%) lebih tinggi untuk menggunakan sertifikat pelatihan saat mencari pekerjaan. Mereka memiliki probabilitas 119,4% lebih tinggi untuk mengikuti pelatihan apa pun dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pelatihan Kartu Prakerja dan non-Kartu Prakerja. Penerima Kartu Prakerja juga memiliki probabilitas 4,0 pp (10%) lebih tinggi untuk menggunakan internet untuk pekerjaan mereka.

Editor: Lamgiat Siringoringo