KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus baru positif Covid-19 atau corona di Indonesia kembali melonjak. Jangan anggap enteng dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Melansir data Satgas Covid-19, hingga Senin (7/2) ada tambahan 26.121 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 4.542.601 kasus positif Corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 8.577 orang sehingga menjadi sebanyak 4.191.604 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 82 orang menjadi sebanyak 144.636 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 206.361 kasus, bertambah 17.462 kasus dibanding sehari sebelumnya. Pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Baca Juga: Daerah Berisiko Sedang Penularan Covid-19 Melonjak, Jabodetabek PPKM Level 3 Jika mengalami gejala Omicron, namun hasil tes negatif
Lantas, bagaimana jika hasil tes negatif tapi mengalami gejala Omicron? Apa yang Harus Dilakukan? Berikut penjelasannya.
Melansir
Times of India, stealth Omicron atau BA.2 adalah subvarian dari varian Omicron yang sangat mudah menular. Para ahli meyakini bahwa varian ini memiliki lebih banyak mutasi daripada jenis aslinya, yang membuatnya sangat mengkhawatirkan. Saat ini 'variant under investigation', Badan Layanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan bahwa sub-strain berada satu tingkat di bawah status 'variant of concern'. Badan kesehatan telah menyarankan bahwa virus itu menyebar jauh lebih cepat daripada jenis BA.1, dan juga dapat lolos dari pelacakan.
Baca Juga: Luhut Panjaitan Minta Masyarakat Jangan Panik Walau Kasus Omicron Melonjak Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejumlah negara telah melaporkan peningkatan baru-baru ini dalam proporsi urutan BA.2. Saat data tentang jenis virus sejauh ini sangat terbatas, organisasi kesehatan global mendesak negara-negara untuk melanjutkan pengujian, pengawasan, dan pengurutan.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie