HBA April mulai merosot akibat corona, APBI: Demand batubara masih bagus hingga Mei



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang tercermin dalam Harga Batubara Acuan (HBA) mulai merosot terimbas pandemi Corona (Covid-19). HBA April 2020 dipatok US$ 65,77 per ton atau turun US$ 1,31 dari HBA Maret yang ada di angka US$ 67,08 per ton.

Dalam catatan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Covid-19 memang telah mempengaruhi kondisi pasar batubara global. Hal itu dipicu oleh menurunnya permintaan pasokan energi dari banyak negara yang terpapar pandemi.

Baca Juga: Permintaan lesu imbas corona, harga batubara acuan April turun jadi US$ 65,77 per ton


Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengungkapkan, rata-rata HBA pada periode Triwulan I-2020 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika pada Triwulan-I tahun lalu rata-rata HBA mencapai US$ 91,59 per ton, maka di Triwulan-I tahun ini hanya mencapai US$ 65,62 per ton.

Menurut Hendra, rendahnya harga di Triwulan-I tahun ini tidak saja dipicu oleh melemahnya pasokan akibat Covid-19, tetapi juga oleh faktor cuaca berupa curah hujan yang berpengaruh terhadap pasokan batubara. "Sedangkan di Tiongkok saja biasanya di awal tahun aktifitas impor juga relatif berkurang karena libur Tahun Baru China," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Selasa (7/4).

Untuk HBA April, Hendra menjelaskan bahwa angka yang ada saat ini merupakan refleksi dari rerata empat indeks harga dari bulan sebelumnya. Ia menyebut, pelemahan harga di bulan Maret sudah terjadi sejak awal bulan dan berlanjut pada minggu kedua.

Akibatnya, rata-rata indeks bulanan Indonesia Coal Index (ICI) turun 2,66%, Platt's turun 2,75%, Globalcoal Newcastle Index (GCNC) turun 1,77%, dan Newcastle Export Index (NEX) turun 0,66%. "Karena keempat indeks tersebut mengalami penurunan maka HBA untuk April 2020 yang dipengaruhi keempat indeks tersebut juga terkoreksi," sebutnya.

Baca Juga: Harga batubara turun tipis terpapar virus corona

Berkaca pada tahun lalu, sambung Hendra, harga komoditas menguat pada Kuartal-II. Hendra menyebut, setidaknya hingga bulan Mei, permintaan batubara terpantau tidak akan anjlok signifikan. "Secara umum harga komoditas masih fluktuatif sementara sejauh ini demand batubara masih relatif bagus hingga periode Mei," ungkapnya.

Editor: Tendi Mahadi