KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tampaknya mesti menata ulang cita-cita hilirisasi tambang lewat pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter). Pasalnya, banyak proyek smelter yang bakal mengalami penundaan dari jadwal operasional yang sudah ditentutakan. Staff Khusus Menteri ESDM bidang percepatan tata kelola mineral dan batubara (minerba), Irwandy Arief mengungkapkan, pandemi Covid-19 memang sangat berdampak terhadap proyek smelter. Namun menurutnya, tidak tercapainya target pembangunan smelter bukan semata-mata karena Covid-19. Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan bakal ada 52 smelter pada tahun 2022. "Kemungkinan tidak tercapai bukan hanya karena Covid-19 tapi karena faktor lain seperti pendanaan," kata Irwandy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/6).
Hilirisasi pertambangan banyak yang tertunda, berikut alasannya
KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tampaknya mesti menata ulang cita-cita hilirisasi tambang lewat pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter). Pasalnya, banyak proyek smelter yang bakal mengalami penundaan dari jadwal operasional yang sudah ditentutakan. Staff Khusus Menteri ESDM bidang percepatan tata kelola mineral dan batubara (minerba), Irwandy Arief mengungkapkan, pandemi Covid-19 memang sangat berdampak terhadap proyek smelter. Namun menurutnya, tidak tercapainya target pembangunan smelter bukan semata-mata karena Covid-19. Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan bakal ada 52 smelter pada tahun 2022. "Kemungkinan tidak tercapai bukan hanya karena Covid-19 tapi karena faktor lain seperti pendanaan," kata Irwandy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/6).