Ibu kota akan pindah, emiten properti lanjutkan proyek di Jabodetabek dan sekitarnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur tak mengurungkan niat para emiten properti untuk meneruskan proyek-proyek yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya. Berkaca pada negara lain di dunia yang sudah pernah memindahkan pusat pemerintahan, para emiten ini optimistis Jakarta dan kawasan penyangganya akan menjadi pusat bisnis dengan kebutuhan hunian yang terus meningkat.

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA, anggota indeks Kompas100) Tulus Santoso mengatakan, perusahaannya akan tetap meneruskan proyek-proyeknya sesuai dengan skala yang telah ditetapkan. Bahkan, CTRA memiliki tiga proyek baru yang akan diluncurkan pada semester dua ini. Proyek tersebut adalah perumahan di Puri Semanan, Jakarta Barat, proyek township di Sentul, Bogor, dan proyek apartemen di Ciracas, Jakarta Timur.

Baca Juga: Calon ibu kota negara baru berada di zona rendah ancaman bencana


CTRA juga akan meluncurkan klaster baru di proyek eksisting terutama dari Citra Maja Raya, Citra Raya Tangerang, Citra Indah City Jonggol, dan Citra Garden City Jakarta. Perusahaan ini juga tidak mengubah target marketing sales tahun ini yang sebesar Rp 6 triliun.

Pengembang lain yang bersama CTRA mengembangkan Citra Maja Raya, PT Hanson International Tbk (MYRX) juga masih yakin pengembangan proyek seluas 2600 hektare ini masih feasible. Head of Public Relations and Communications MYRX Dessy A. Putri mengatakan, manajemen MYRX percaya pada komitmen pemerintah dalam pengembangan kawasan Maja, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rancangan pembangunan jangka menengah selama dua periode terakhir (2014-2019 dan 2020-2024).

Baca Juga: Ibu kota pindah, beban listrik di Jakarta diprediksi akan berkurang 1.000 MW

“Kami masih percaya bahwa kebutuhan rumah nasional (backlog) merupakan peluang bagi pengembangan Citra Maja Raya yang mana fokus kami adalah first home buyer,” ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (30/8). Ia menambahkan, perpindahan ibu kota tidak akan berpengaruh signifikan bagi perkembangan properti di Jakarta dan sekitarnya. “Karena bagaimanapun pusat perekonomian masih berpusat di Jakarta yang juga ditopang dengan kawasan industri di Jabodetabek dan sekitarnya,” kata Dessy.

Editor: Khomarul Hidayat