IHSG bisa terbang menuju 7.250 pada tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pontang-panting terkena berbagai sentimen negatif tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal rebound tahun depan. Berbagai sentimen baik dalam maupun luar negeri akan memuluskan langkah IHSG tahun depan.

Aria Santoso, Presiden Direktur CSA Institute mengatakan, sentimen yang mendorong kenaikan IHSG tahun depan berasal dari pemulihan bisnis di berbagai bidang karena meredanya penularan Covid-19  seiring  dengan ketersediaan vaksin. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis baru dengan adanya protokol kesehatan dan era adaptasi baru.

Selain itu, dia menilai kenaikan harga komoditas tambang logam masih akan berlanjut dengan tren pengembangan energi hijau lewat  kendaraan listrik (electric vehicles). “Kelanjutan stimulus pemulihan pandemi juga masih akan menjadi faktor pendorong IHSG,” terang Aria kepada Kontan.co.id, Rabu (16/12).


Proyeksi Aria, tahun depan IHSG akan bertengger di kisaran 6.500. Ini berarti, IHSG hanya naik sekitar 400 poin dari penutupan hari ini. Aria menyebut ini merupakan proyeksi sementara di kondisi saat ini. “Nanti di tahun depan kami review lagi apakah pertumbuhan dari kinerja emiten bisa terbukti berjalan cukup baik di semester pertama,” sambung dia. Hal ini karena penerapan dari vaksin Covid-19 juga masih membutuhkan evaluasi terkait efektivitas dan distribusinya.

Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut naik pada Kamis (17/12), simak sentimen pendorongnya

Sementara itu, Erik Argasetya, Chief Investment Officer Jagartha memasang target IHSG di kisaran 7.000–7.250 tahun depan. Adapun kunci pemulihan ini adalah pertumbuhan pendapatan perusahaan (EPS) sebesar 25% tahun depan setelah tahun ini EPS turun dalam (low base), yakni mencapai 30%-40%.

Selain itu, masuknya dana asing juga akan berdampak bagi IHSG. Meskipun saat ini investor ritel terus tumbuh, hemat Erik, pasar modal tanah air akan berat jika tidak dibantu campur tangan dana asing. “Pasar modal pasti butuh dana investor institusi atau dana asing,” terang Erik dalam acara bincang-bincang dengan media, Rabu (16/12).

Baca Juga: Indeks dolar melemah, rupiah punya harapan menguat

Editor: Wahyu T.Rahmawati