IHSG diprediksi menguat terbatas pekan depan, berikut sentimen yang membayangi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (6/8). IHSG melemah 0,03% ke level 6.203,43. 

Menurut data RTI Business, IHSG bergerak melemah pada Jumat(6/8) setelah empat hari berturut-turut ditutup di zona hijau. Asal tahu saja, selama sepekan terakhir, 2-6 Agustus 2021, IHSG sudah menguat 2,20%. 

Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah mencermati, penguatan IHSG selama empat hari berturut-turut itu dipicu oleh perkembangan kasus Covid-19 yang sempat menurun selama beberapa hari, walaupun memang masih berada di atas level 30.000.


Selain itu, menghijaunya IHSG pekan ini juga ditopang oleh rilis data ekonomi kuartal kedua 2021 yang diprediksi pasar akan tumbuh positif. Adapun proyeksi ini terbukti dengan rilisnya data pertumbuhan ekonomi pada hari Kamis (5/8), yang menunjukkan peningkatan 3,31% secara kuartalan dan 7,07% secara year on year (yoy). 

Baca Juga: Dolar menguat sebelum rilis data terbaru, rupiah tertekan

"Satu hari sebelum rilisnya data ekonomi tersebut, kami melihat market sudah cenderung merespons positif karena akhirnya Indonesia mampu keluar dari zona resesi, yang selama empat kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya tumbuh negatif," kata Regina kepada Kontan.co.id, Jumat (6/8). 

Setelah rilis data tersebut, pasar masih merespons positif dengan breakdown beberapa data yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan kuartal pertama 2021 dan kuartal kedua tahun 2020. Salah satunya, berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen industri pengolahan sebesar 1,35%. Sedangkan menurut pengeluaran, pertumbuhan cukup signifikan terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga sebesar 3,17%.

"Kemudian, pertumbuhan year on year triwulan kedua 2021 ini juga terjadi di semua pulau. Terutama pada kelompok provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 57,92%, dan pertumbuhan year on year sebesar 7,88%," kata dia. 

Katalis positif lainnya berasal dari global, yakni terkait data ekonomi, serta rilisnya beberapa laporan keuangan emiten yang cukup bagus. Sehingga mendorong kenaikan bursa US dan mempengaruhi pergerakan bursa regional dan juga Indonesia.

Diprediksi menguat terbatas 

Baca Juga: IHSG naik 2,20%, asing mengakumulasi net buy Rp 1,21 triliun dalam sepekan

Editor: Herlina Kartika Dewi