KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih memiliki tenaga untuk menguat hingga akhir tahun ini. Helmy Kristanto,
Equity Research Division Head BRI Danareksa Sekuritas menargetkan IHSG berada di level 7.750 di 2022. BRI Danareksa Sekuritas menjadikan sejumlah saham sebagai pilihan utama atau
top picks. Berikut merupakan
top picks dari BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terbaru yang diterbitkan Selasa (26/4). Pertama yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO). Helmy meyakini akan semakin banyak perusahaan Indonesia yang akan mengirimkan lebih banyak batubara ke pasar Eropa. ADRO mengumumkan telah mengirimkan sekitar 300.000 ton batubara ke beberapa pembeli di Benua biru tersebut.
Helmy meyakini tren ini akan berlanjut seiring dengan maraknya pembatasan batubara dari Rusia pada paruh kedua 2022. ADRO dinilai dapat mengambil peluang secara optimal dari melonjaknya harga batubara dengan target volume penjualan yang jauh lebih tinggi pada 2022. BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan ADRO dengan target harga Rp 4.300.
Baca Juga: Penjualan Alat Berat Naik, Begini Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) Kedua, PT Adi Sarana Armada Tbk (
ASSA). Pada 2021, paket yang dikirim per kurir tumbuh sebesar 18,5%
year-on-year (yoy), dari semula 54 paket per kurir di 2020 menjadi 64 paket per kurir di 2021. Ini menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi oleh setiap kurir. Anteraja berencana menambah 23 mesin sortir otomatis untuk mengurangi
bottleneck (kemacetan) dalam aktivitas sortir yang secara teoritis akan meningkatkan kapasitas per kurir. Dengan teknologi baru ini, Anteraja dapat mempertahankan biaya lebih rendah, yang dapat ditranslasikan menjadi peningkatan bertahap dalam marjin EBIT selama kuartal berikutnya. Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu Anteraja mencapai target 1,5 juta
parcel per day pada akhir 2022. BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli ASSA dengan target harga Rp 4.150. Ketiga, PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN). Bank pelat merah ini memiliki valuasi yang menarik. Helmy memperkirakan laba bersih BBTN pada tahun ini tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp 2,6 triliun. Proyeksi ini didukung oleh posisi BBTN yang kuat dalam ekosistem perumahan, khususnya segmen berpenghasilan rendah. Saham BBTN direkomendasikan beli dengan target harga Rp 2.500. Keempat, PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA). BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham BUKA dengan target harga Rp 950. Katalis
gross merchandise value (GMV) dalam jangka pendek yakni adanya peningkatan mobilitas 2022 pasca Covid-19 yang berdampak positif untuk layanan
on-demand & saluran
online to offline (O2O). Kelima, PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID). Emiten kontraktor tambang batubara ini mencatatkan kinerja yang lebih baik di 2021. Kinerja DOID pada dua bulan pertama 2022 juga telah menunjukkan pertumbuhan.
Baca Juga: Rekomendasi saham BTN (BBTN) Usai Rilis Kinerja Kuartal I 2022 Dengan adanya aset penghasil kas baru dari akuisisi tambang di Australia ditambah dengan peningkatan produksi di ADRO dan PT Bayan Resources Tbk (
BYAN), laba bersih DOID diyakini dapat tumbuh tinggi selama ASP batubara dan biaya tunai dapat dipertahankan. Rekomendasi untuk saham DOID adalah beli dengan target harga Rp 900. Keenam, PT XL Axiata Tbk (
EXCL), rekomendasi beli dengan target harga Rp 4.250. Masa sebelum hingga pasca perayaan Lebaran merupakan masa paling produktif untuk jaringan 4G. Selain itu, mobilitas mudik masyarakat berpotensi kembali ke level sebelum Covid-19. Ini menjadi katalis jangka pendek untuk EXCL.
Editor: Tendi Mahadi