IHSG masih tertekan, pilih saham blue chips atau saham lapis kedua?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,08%. Meski demikian, sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd) IHSG masih melemah 28,39%.

Meski demikian, ada 10 saham yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak awal tahun. Kesepuluh saham top gainers ini didominasi oleh saham lapis kedua dan ketiga, sebut saja saham PT PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) yang secara year-to-date (ytd) menguat 39,51%, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan penguatan 31,88%, serta PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang menguat 10,56% secara ytd.

Di satu sisi, saham-saham dengan kapitalisasi besar (blue chip) justru tertekan. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya, turun 57,58% sejak awal tahun. Saham PT Astra International Tbk (ASII) melemah 43,54%.


Baca Juga: Saham perbankan blue chips berguguran, saatnya untuk beli?

Lantas, di saat IHSG sedang dalam fase bearish, manakah jenis saham yang terbaik? Saham top gainers berkapitalisasi kecil atau saham blue chip yang tertekan namun dengan likuiditas tinggi?

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, dalam kondisi pasar saat ini, investor tetap bisa memilih saham blue chips untuk investasi jangka panjang. Sementara untuk trading jangka pendek, investor bisa mencoba pada deretan saham top leaders yang didominasi oleh saham lapis kedua dan ketiga.

Dari deretan saham top gainers, William menilai saham TOWR masih menarik. Dia merekomendasikan beli saham TOWR dengan target harga Rp 975 per saham. Sementara dari deretan saham top losers yang didominasi oleh emiten blue chips, William bilang secara teknikal saham ASII masih menarik.

Baca Juga: Blue chips tumbang, saham lapis kedua dan ketiga melesat

Editor: Wahyu T.Rahmawati