IHSG terus merosot sejak awal tahun, berikut prosedur yang dapat dilakukan BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot sejak awal 2020. Pada perdagangan Jumat (28/2), IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan 1,5% ke level 5.452,7. Bahkan, pada sesi I perdagangan hari ini, IHSG sempat anjlok 4,4% hingga ke level 5.311,96.

Dalam sepekan ini, IHSG telah turun 7,30% dari penutupan Jumat (21/2) yang berada di 5.882,25. Sementara itu, secara year to date (ytd), IHSG tercatat merosot 13,44%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, merebaknya virus corona menjadi sentimen yang mendominasi tren penurunan IHSG saat ini. Menurut Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, investor menyadari bahwa penyebaran virus corona di luar China yang semakin meluas dapat memengaruhi mata rantai perekonomian global.


Baca Juga: IHSG merosot di hari keenam, ditutup ke 5.420,70 jelang akhir pekan

Pasalnya, banyak barang seperti suku cadang dan bahan baku obat-obatan yang berasal dari China. "Jadi, mata rantainya sangat berpengaruh pada negara-negara lain. Investor secara global menilai bahwa lebih tenang memegang uang tunai sehingga mereka lebih banyak sell out," ungkap Inarno, Jumat (28/2).

Reaksi global ini dapat terlihat dari indeks-indeks negara lain yang juga mencatatkan penurunan, bahkan lebih dalam daripada IHSG. Pada hari ini, indeks SETi Thailand turun 3,77%, indeks STI Singapura turun 3,23%, dan Dow Jones Amerika Serikat kemarin merosot 4,42%.

Baca Juga: Rupiah melemah 1,08%, BI: ini masih lebih baik dari negara lain

Editor: Wahyu T.Rahmawati