KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon pembeli mobil tampaknya harus siap menguras tabungannya lebih banyak. Sebab, harga sejumlah mobil yang dijual di pasar mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Honda menjadi salah satu pabrikan otomotif yang mengerek harga jual produknya. Bulan Mei 2023 lalu, harga Honda Brio Satya naik Rp 1 juta sedangkan Brio RS naik Rp 10,8 juta. Dikutip dari situs Honda Indonesia, saat ini Brio Satya dibanderol dengan rentang harga Rp 165,9 juta sampai Rp 193,9 juta, sedangkan Brio RS dipatok sebesar Rp 236,4 juta. Seluruh harga yang disebut tadi berlaku untuk OTR Jakarta.
Memasuki bulan Juli, model Honda lainnya yakni Honda City dan City Hatchback RS juga terdongkrak Rp 1 juta lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Honda City sekarang dihargai mulai Rp 373,9 juta sementara harga City Hatchback RS ditetapkan mulai dari Rp 344,6 juta.
Baca Juga: Harga Sejumlah Model Mobil Honda Naik, Ini Penyebabnya Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, penyesuaian pada beberapa model Honda tadi terpaksa dilakukan lantaran biaya produksi mobil yang semakin tinggi. “Penyesuaian harga ini dilakukan setelah banyak usaha untuk menurunkan biaya produksi di dalamnya,” ujar dia, Rabu (5/7). Terlepas dari itu, pihak HPM berkomitmen untuk tetap selalu memberikan nilai lebih kepada para konsumennya, baik dari sisi produk maupun layanan. Tidak hanya Honda, harga sejumlah model Toyota juga ada yang merangkak naik. Awal Juli ini, harga Toyota Avanza untuk varian 1.300 cc mengalami kenaikan Rp 2 juta menjadi kisaran Rp 235,1 juta sampai Rp 249,8 juta untuk OTR Jakarta. Sebelumnya, bulan Mei lalu harga Toyota Fortuner disebut-sebut naik Rp 6 jutaan. Kini, harga model tersebut dibanderol mulai dari Rp 560,2 juta. Masih di bulan yang sama, Toyota turut mengerek harga jual Yaris GR Sport mencapai Rp 16,45 juta, sehingga harganya sekarang mulai dari Rp 326,1 juta.
Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menuturkan, ada banyak faktor yang menyebabkan harga mobil Toyota mengalami penyesuaian. Di antaranya adalah perubahan kurs mata uang, inflasi, biaya bahan baku dan produksi, biaya distribusi, dan lain-lain yang pada dasarnya bergerak dinamis. Maka dari itu, Toyota terus melakukan studi dan pemantauan terhadap faktor-faktor tersebut tiap kuartalan sebelum menentukan kebijakan harga jual produk. Di luar itu, harga mobil Toyota juga bisa berubah apabila terdapat peningkatan (
improvement) fitur pada produk yang bersangkutan. Contoh model yang mengalami kenaikan harga akibat peningkatan produk adalah Yaris GR Sport. Toyota pun memastikan kebijakan penyesuaian harga yang dilakukannya sebisa mungkin masih sesuai dengan nilai produk yang ditawarkan dan kondisi permintaan konsumen.
Baca Juga: Mercedes-Benz Rampungkan Perakitan Perdana The New GLC di Pabrik Wanaherang “Berdasarkan itu, besar harapan kami penyesuaian harga yang terjadi tidak memberi dampak langsung terhadap permintaan konsumen,” jelas Anton, Rabu (5/7). Bersamaan dengan penyesuaian harga, Toyota juga tetap menyediakan banyak paket dan program penjualan yang bisa dipilih oleh para konsumen berdasarkan kebutuhan masing-masing. Daihatsu juga mencatatkan adanya kenaikan harga OTR pada dua modelnya, yakni Sigra dan Xenia pada Mei silam. Daihatsu Xenia mengalami kenaikan harga Rp 2 jutaan menjadi di kisaran Rp 135 juta sampai Rp 180,6 juta. Daihatsu Xenia juga mengalami kenaikan harga Rp 2 jutaan, namun hanya untuk varian 1.500 cc saja. Saat ini, harga Xenia 1.500 dipatok mulai dari Rp 251,55 juta.
Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Hendrayadi Lastiyoso menilai, kenaikan harga Sigra dan Xenia disebabkan dampak penyesuaian biaya produksi yang harus dilakukan oleh pabrikan.
Editor: Tendi Mahadi