Impor China dan India menurun, harga batubara sentuh rekor terendah sejak 2016



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengetatan impor batubara oleh beberapa negara di tengah pandemi Covid-19 membuat harga batubara turun hingga sentuh rekor terendahnya. 

Mengutip Bloomberg, harga batubara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Oktober, Kamis (20/8), menurun 1,94% ke US$ 50,50 per metrik ton. Harga tersebut merupakan harga terendah sejak November 2016. 

Baca Juga: Tertekan Kelebihan Pasokan, Sejumlah Produsen Batubara Mengerem Produksi


Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penurunan harga batubara terjadi karena pemintaan batubara menurun. Semenjak pandemi Covid-19 menyerang, China dan India sebagai negara pengimpor batubara terbesar jadi cenderung mengetatkan impor mereka. 

Pandemi yang berujung lockdown juga membuat cadangan batubara kedua negara tersebut masih melimpah sehingga kebutuhan impor batubara menurun. 

Selain itu, kedua negara tersebut juga masih khawatir dan mengetatkan impor batubara agar risiko penyebaran virus menurun dari kapal tongkang yang mengangkut batubara. 

"Pandemi masih terus menyebar ketakutan adanya kapal tongkang batubara yang masuk ke pelabuhan membuat kegiatan impor batubara menurun," kata Ibrahim, Jumat (21/8). 

Baca Juga: Kinerja semester I tertekan, saham Indo Tambangraya (ITMG) dinilai masih menarik

Sentimen lain yang membuat impor batubara menurun adalah biaya transportasi kapal tongkang batubara yang meningkat di tengah pandemi dan menambah beban negara pengimpor batubara. 

Di sisi lain, tren penurunan harga minyak mentah dunia yang terpengaruh konflik perang dagang AS dan China juga ikut menyeret harga batubara menurun. Belum lagi, ancaman resesi juga menambah sentimen negatif bagi harga batubara.

Editor: Tendi Mahadi