India dan China bisa jadi pembeli pertama rudal S-500 Rusia, tengok kemampuannya



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. India, China, dan beberapa negara mitra Rusia bisa menjadi pembeli pertama sistem rudal anti-pesawat S-500, kata Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Teknis-Militer Dmitry Shugayev mengatakan dalam sebuah wawancara dengan RBC, Selasa (2/11).

"Kami menganggap India serta China dan semua negara yang memiliki hubungan lama, mitra, dengan kami sebagai calon pembeli sistem terbaru ini," katanya, menanggapi pertanyaan tentang apakah India bisa menjadi yang pembeli asing pertama rudal S-500 buatan Rusia.

Menurut Shugayev, India adalah mitra strategis lama Rusia.


“Kami telah menyelesaikan kontrak untuk S-400 dan mereka (India) akan menerima set batalion pertama dari sistem ini pada akhir tahun. Itulah mengapa cukup logis mereka akan menunjukkan minat di masa mendatang dan meminta S-500 dari kami juga," ujar dia, seperti dikutip TASS.

Rusia akan memulai mengekspor sistem rudal permukaan-ke-udara S-500 hanya setelah semua pesanan dari senjata ini dikirim ke militer  mereka.

"Waktu akan menunjukkan ketika ini terjadi. Kami akan memeriksa permintaan potensial secara individual dalam setiap kasus tertentu," kata Shugayev.

Baca Juga: Punya rudal hipersonik Tsirkon mulai 2022, Angkatan Laut Rusia makin bertaji

Mampu menembak jatuh satelit orbit rendah

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan, sistem S-500 merupakan penangkal terhadap senjata hipersonik masa depan milik negara lain. 

S-500 adalah versi lanjutan dari S-400. Wakil Panglima Angkatan Udara Rusia Letnan Jenderal Andrei Yudin mengatakan kepada surat kabar Krasnaya Zvezda, pengembangan sistem rudal S-500 akan selesai pada 2021.

"Perlu dicatat, pekerjaan untuk mengembangkan pertahanan udara bergerak S-500 dan sistem rudal anti-balistik dijadwalkan selesai pada 2021," katanya, seperti dilansir TASS.

Juga dikenal sebagai "pembunuh jet tempur siluman F-35 buatan AS", S-500 memiliki peluru kendali jarak jauh 40N6 yang mampu menyerang target hingga sejauh 250 kilometer. 

Sistem S-500 bisa mendeteksi dan menyerang hingga 10 hulu ledak rudal balistik yang terbang dengan kecepatan lebih dari 6,5 km per detik.

Baca Juga: Ini dia kapal selam Rusia pertama yang bawa rudal hipersonik Tsirkon

Editor: S.S. Kurniawan