Indonesia ada di Level 1 dalam penanganan Covid-19, setara dengan China dan Jepang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dinilai berhasil mengendalikan kasus Covid-19 sehingga kini mulai melandai. Maka tak heran kini Indonesia bisa berada di level 1 secara global yang menyebabkan pemulihan ekonomi berjalan cepat. Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Perlu diketahui, di kawasan ini, level 1 saat ini hanya India, China, Jepang, Indonesia, Thailand, lain itu level 2 dan seterusnya. Jadi negara kita ini negara besar dan telah diapresiasi banyak negara bahwa Indonesia mampu me-manage Covid-19 dengan bagus," kata Luhut dalam acara Indonesia Economic Oulook 2022, di Jakarta, Rabu (24/11/2021). 

Meskipun telah berada pada level 1, Luhut meminta masyarakat tidak lengah. Bisa saja kasus Covid-19 kembali naik jika tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. 


"Jadi kata kunci di sini kita harus mematuhi arahan-arahan pemerintah," kata Luhut menambahkan. 

Baca Juga: PPKM Level 3 berlaku Desember di Indonesia, ini 6 perintah Presiden

Pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah juga mengambil pendekatan yang sangat hati-hati. Belajar dari pengalaman tahun lalu, lonjakan mobilitas pada periode Nataru berdampak pada kenaikan kasus yang kemudian menyebabkan pemulihan ekonomi menjadi mundur. 

Pendekatan yang hati-hati juga dimaksudkan untuk memberi waktu agar dapat mencapai tingkat vaksinasi masyarakat yang lebih tinggi. Pemerintah menargetkan vaksinasi dosis 1 mencapai 80 persen dan vaksinasi dosis 2 mencapai 60 persen pada akhir tahun ini. 

"Kita perlu catat sekarang sudah sekitar 126 hari dan Covid-19 betul-betul terkendali. Namun ini belum selesai. Kita harus hati-hati dan disiplin untuk terus mempertahankan posisi sekarang ini," kata Luhut. 

Baca Juga: Yang dinanti-nanti, ini aturan lengkap PPKM Level 3 yang berlaku mulai 24 Desember

Ia menambahkan, terkendalinya kasus Covid-19 dan pembukaan ekonomi yang dilakukan secara bertahap mampu menahan perlambatan ekonomi pada kuartal III 2021. 

Meski melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II sebesar 7,1 persen, tetapi realisasi kuartal III sebesar 3,5 persen lebih tinggi dari perkiraan awal sebelum PPKM diterapkan. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie