​Indonesia bersiap resesi ekonomi 2020, ini 5 hal yang harus dilakukan



KONTAN.CO.ID - Resesi adalah hal yang kemungkinan akan dialami oleh sebagian besar negara-negara di dunia saat pandemi corona, termasuk Indonesia. Dampak corona virus disease 2019 (Covid-19) terhadap perekonomian Indonesia semakin dalam. 

Di kuartal III-2020,  pemerintah meyakini ekonomi Indonesia berada di zona negatif. Bila terjadi, secara teknikal ekonomi Indonesia masuk jurang resesi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan proyeksi pemerintah, pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 berada di rentang minus 2,8% hingga minus 1%. Dus, ekonomi sepanjang tahun 2020 diprediksi ambles minus 0,6% bahkan bisa hingga kontraksi 1,7%.


“Negative teritory akan terjadi di kuartal III dan mungkin masih berlangsung di kuartal IV yang kita upayakan akan tetap dekat dengan 0% di level positif. Semua forecast ini bagaimana perkembangan kasus Covid-19 dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN dikutip Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Baca Juga: Menkeu prediksi ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2,8% di kuartal III

Pengertian resesi

Dikutip dari Forbes pada 1974, ekonom Julius Shiskin mendefinisikan resesi adalah penurunan produk domestik bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. 

Resesi dapat terjadi karena penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. 

Sementara para ahli menyatakan, resesi artinya ketika suatu negara mengalami PDB negatif, kenaikan tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan kontraksi di pendapatan manufaktur untuk periode waktu yang panjang.

Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis atau dalam ekonomi suatu negara. Lantas, apa yang harus dilakukan saat terjadi resesi?

Baca Juga: AC Impor Menguasai 70% Pasar, Produsen Lokal Mengeluh Tak Dapat Dukungan Pemerintah